WONDERLAND
Warning : BL, Typo, cerita pasaran
Drama, Romance, Fantasy, Mpreg
Halo saya kembali, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent kalian di chapter sebelumnya. Jangan lupa tinggalkan jejak VoMent di chapter ini supaya saya semangat menulis. Semoga akun ini semakin maju ke depannya. Selamat membaca, semoga terhibur. Sampai jumpa segera.
Previous
Irene tertawa pelan. "Jangan cemas, kau tidak perlu mencemaskan itu. Seluruh pekerjaan rumah dibereskan oleh para asisten rumah tangga. Apa kau merasa bosan karena selama ini kau bekerja dan sekarang kau nyaris tidak melakukan apa-apa? Jujur saja."
"Iya." Jongin membalas pelan.
"Kau bisa mulai bekerja di kantorku atau lakukan saja apa yang kau inginkan. Berlibur, jalan-jalan di pantai, apapun. Jangan merasa tertekan dan jangan merasa bingung." Nasehat Irene.
Jongin diam mendengarkan dengan seksama dia mencoba memikirkan apa yang harus dia lakukan. Jongin melihat Mark di dalam kereta bayi yang tidak tidur dan terlihat antusias mengamati sekitar.
"Selama ini apa yang ingin kau lakukan? Sesuatu yang tertunda? Cita-citamu sendiri, keinginanmu."
"Memiliki usaha sendiri menjual hasil pertanian." Ucap Jongin kepada Irene.
"Ide bagus, pikirkan baik-baik setelah itu kau bisa membahasnya denganku atau Sehun."
"Iya Nyonya, ah maaf. Iya Mom." Balas Jongin pelan kemudian melempar senyuman.
"Ayo kita membeli hot dog di sana." Irene menunjuk kedai makanan kaki lima yang terlihat cantik. "Mereka menjual hot dog lezat. Sangat lezat, aku sarankan kau mencoba es Lemon Orange mereka."
"Tentu." Jongin langsung setuju.
"Ayo ke sana sekarang." Ucap Irene ceria.
Jongin tersenyum dan mereka berjalan bersama menuju kedai kaki lima.
SEMBILAN BELAS
Irene tersenyum setelah menatap Jongin. Sehun dan Eunwoo tidak pernah mau mengunjungi pantai dengan alasan sudah bosan melihat dari halaman belakang rumah. Mereka berdua juga sangat sibuk dengan pekerjaan dan urusan masing-masing. Irene tidak mau menuntut kedua anaknya untuk selalu menemaninya mengobrol atau sekedar berjalan-jalan seperti ini, hanya saja terkadang dia merindukan saat mereka masih kecil, saat mereka bertiga menghabiskan waktu bersama dengan sederhana. Seperti piknik di taman, atau bermain pasir di pantai belakang rumah. Memasak bersama meski Sehun dan Eunwoo hanya akan membuat dapur berantakan. Rasanya sudah lama sekali kebersamaan itu menghilang.
"Biar aku yang memesan, kau duduk di sini." Ucap Irene kepada Jongin.
Jongin mengangguk pelan, dia duduk di salah satu bangku taman berhadapan dengan kereta bayi Mark. Mark sibuk mengamati keadaan di sekitarnya yang pasti terasa baru untuknya. Karena mereka berada di bawah naungan pohon, Jongin berpikir tidak masalah menurunkan penutup kereta bayi Mark supaya Mark bisa melihat lebih jelas, melihat lebih banyak hal di luar rumah. Aroma gurih dan wangi dari sosis yang tengah dipanggang menyapa hidung Jongin. Dia langsung merasa lapar, untuk mengalihkan perhatian dirinya sendiri Jongin mencoba berbicara dengan Mark.
"Mark di rumah Kakek dan Nenek Kim juga dekat dengan pantai, kita bisa berjalan-jalan di sana. Bagaimana menurutmu? Tapi di sana lebih ramai karena pantai umum, bukan pantai privat seperti di sini. Kau bisa melihat banyak penjual makanan, juga banyak wisatawan. Tapi di sana menyenangkan, pantainya bersih. Saat musim panas kau bisa berenang di air yang dangkal, atau jika kau lebih besar kau bisa bermain voli pantai dengan teman-teman sebayamu. Sepak bola juga menyenangkan. Bagaimana menurutmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERLAND (END)
FanfictionJongin yang sedang mengunjungi kota kelahirannya, berkunjung ke rumah orangtuanya, dikejutkan dengan kehamilan misterius yang menimpa dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi?