WONDERLAND
Warning : BL, Typo, cerita pasaran
Drama, Romance, Fantasy, Mpreg
Halo am bek, awas kesandung typo, kalo engga salah ini enceh. Terima kasih untuk VoMent kalian di chap sebelumnya. JANGAN LUPA VOMENT Di CHAP INI. Ha haaa..., selamat membaca, semoga terhibur, semoga akun ini semakin berkembang ke depannya. Sampai jumpa segera.
Previous
"Tanpa menyusu denganmu lima belas botol sehari, dengan menyusu berkurang tiga botol berarti dua belas botol."
"Wow." Jongin terkejut dan hanya bisa tertawa. "Cari uang lebih banyak Sehun, anakmu sudah menguras uang sejak dini." Kekeh Jongin. "Belum lagi popok Mark. Aku tidak bisa berkata-kata."
"Tentu saja, kau jangan cemas, tidak usah cemas."
"Jika kita memiliki anak lagi dalam waktu dekat, bayangkan berapa banyak tumpukan kaleng susu dan botol susu di rumah, juga popok mereka."
"Bukan hal besar. Kau mau memiliki anak lagi dalam waktu dekat?"
"Tidak." Jawab Jongin tegas.
Sehun tertawa pelan. "Kita lihat saja nanti." Balas Sehun.
"Hmm, kau tidak akan memaksaku kan?"
"Tidak akan."
"Syukurlah aku lega, Mark sepertiya tidur."
Sehun memeriksa Mark yang mulai tidur namun masih menghisap susu di dalam botolnya dengan semangat.
"Iya, sebentar lagi dia tidur." Balas Sehun pelan.
Jongin membuka ponselnya dan mulai menghitung perkiraan susu dan popok Mark selama satu bulan. Hasilnya adalah jumlah yang membuat ginjal bergetar.
"Aku bisa membeli mobil bagus dengan uang susu dan popok Mark." Keluh Jongin.
"NYO!" Mark memekik kesal.
Jongin membalas dengan tatapan malas.
"Wlee." Balas Mark kepada Jongin.
DUA PULUH TIGA
Nyonya Irene Mom membawa Mark untuk tidur bersama beliau di kamar. Jongin memiliki kebiasaan tidur malam sekitar pukul sebelas malam setelah dia membuat skenario terbaik tentang pekerjaan masa depannya. Sehun bergabung masuk ke dalam kamar sekitar setengah jam kemudian, mereka berbincang bersama membahas perihal rumah baru yang akan mereka tempati sekitar empat bulan nanti.
"Sebelum itu ingat kita punya rencana untuk mengunjungi keluargaku." Ucap Jongin kepada Sehun, mengingatkan mungkin Sehun lupa.
"Aku tidak lupa, tenang saja. Jadi bagaimana menurutmu rumah kita?"
"Bagus, aku suka rancangan tamannya. Halaman cukup luas untuk Mark bermain."
"Iya." Balas Sehun pelan.
"Tapi, dua belas kamar apa tidak terlalu banyak?"
"Ini masih kurang." Jawab Sehun. "Tapi kita pikirkan nanti, jika anggota keluarga kita bertambah rumah ini bisa dibangun ulang, tapi mempertimbangkan anak-anak yang lebih besar akan mandiri karena itu aku tidak langsung membuat lebih banyak kamar sekaligus."
"Hmm, baiklah, terserah kau saja." Balas Jongin menyerah. "Tapi area ini lebih sering dingin apa tidak sia-sia membangun kolam renang?"
"Tidak apa-apa, anak-anak bisa berenang saat musim panas. Biasanya ada sekitar satu minggu di mana hari sangat panas dan semua orang akan menyukai berenang." Terang Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERLAND (END)
FanfictionJongin yang sedang mengunjungi kota kelahirannya, berkunjung ke rumah orangtuanya, dikejutkan dengan kehamilan misterius yang menimpa dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi?