27

1.8K 285 51
                                    

WONDERLAND

Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy, Mpreg

Halo am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent di chapter sebelumnya. Jangan lupa ramein chapter ini dengan meninggalkan jejak VoMent kalian. Untuk yang berminat atau masih mau Take Me Down HunKai atau KookV pdf versi Wattpad, jika semuanya lancar sesuai rencana PO dibuka tanggal 22 September ya. Harga perkiraan 40k info selengkapnya ntar mendekati hari H. Semoga akun ini semakin berkembang dan maju ke depannya, selamat membaca, semoga terhibur, dan sampai jumpa segera.

Previous

Tangan kanan Mark terjulur ke dalam bungkus keripik. Sehun membiarkan Mark mengambil keripiknya sendiri.

"Satu dulu, jangan langsung mengambil banyak." Nasehat Sehun kepada Mark.

"Iyaaa." Balas Mark lucu.

"Mark, Mark. Hari ini pergi ke rumah siapa?"

"Tate, Nana Kyim." Jawab Mark ceria kemudian menggigit keripik ubi manisnya sambil menggerakan kedua kakinya bahagia.

"Cukup dengan Bahasa Alien ini, aku pusing, pusing sekali." Keluh Eunwoo masih mencoba menggoda Mark.

"Anien Unu hiyung, Anien kan Maki." Balas Mark.

"Terjemahkan, tolong terjemahkan...," Eunwoo merengek kepada Irene.

"Eunwoo Hyung yang Alien bukan Mark." Ucap Irene menerangkan.

"Mark yang Alien bukan Eunwoo hiyung, jangan melempar kesalahan." Balas Eunwoo.

Mark diam Eunwoo penasaran kenapa dia tidak dibalas, Eunwoo melongok melihat Mark dan bocah itu rupanya tidur lagi.

"Tidak seru." Keluh Eunwoo. "Kenapa tidur posisinya begitu?" Eunwoo melihat Mark tidur di atas kursi balitanya dengan menyilangkan kaki, sepatunya sudah dilepas, kaos yang dia pakai dikeluarkan dari celana acak-acakan, mulut sedikit terbuka. "Biasanya bayi tidur itu imut tapi dia tidak imut sama sekali." Ejek Eunwoo tapi tetap saja dia mengelus pipi gemuk Mark.

Irene dan Sehun hanya memutar bola mata malas.

DUA PULUH TUJUH

Jongin sudah terjaga dari tidurnya, tubuhnya sudah hafal berapa lama dia harus tidur sebelum sampai di rumahnya.

"Wuaah lihat rumah itu." Eunwoo yang pertama kali heboh memandangi deret area tempat tinggal di dekat pantai. Meskipun dia sendiri memiliki rumah di dekat pantai, setiap pantai tentu memiliki karakteristik berbeda, suasana berbeda. Dan Eunwoo menyukai pantai juga laut.

Rumah-rumah di dekat pantai berwarna putih dan beberapa warna cerah lain seperti biru dan hijau yang tampak segar. Gunung dan bukit yang ditumbuhi pepohonan rimbun, pasir putih, laut biru, di sini ombaknya tampak lebih tenang dibandingkan laut di area tempat tinggal.

"Laut ini lebih nyaman untuk berenang." Komentar Eunwoo. "Jongin pada akhirnya aku bisa melihat toko rotimu!" Eunwoo memekik ceria.

"Iya." Balas Jongin dia melihat kedua orangtuanya sudah siap menyambut kedatangan mereka. Jongin menahan senyum, dia baru merasakan bahwa dirinya sangat merindukan kedua orangtuanya.

Seulgi dan Soohyun tidak sabar menunggu kedatangan Jongin dan keluarga Oh. Seulgi bahkan bangun sebelum matahari terbit untuk menyiapkan banyak hidangan dibantu oleh suaminya. Hari ini toko roti sengaja tidak buka demi untuk menyambut khusus kedatangan Keluarga Oh. Dua mobil, satu berwarna oranye dan satu berwarna merah berhenti di depan halaman rumah keluarga Kim. Seulgi dan Soohyun tidak sabar menyambut kedatangan mereka. Jongin keluar terlebih dahulu kemudian disusul oleh seluruh anggota Keluarga Oh. Seulgi dan Soohyun sudah pernah melihat wajah Eunwoo dari foto yang Jongin kirimkan.

WONDERLAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang