WONDERLAND (END)

EKSTRA CHAPTER 1

WONDERLAND

Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy, Mpreg

Hai saya kembali dengan ekstra chapter. Awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent di chapter sebelumnya, jangan lupa tinggalkan jejak VoMent di chapter ini. Selamat membaca, semoga terhibur, semoga akun ini semakin berkembang ke depannya, dan sampai jumpa segera.

EKSTRA CHAPTER I

"Aku tidak tahu apa memberitahumu hal ini tepat atau tidak." Ucap Sehun dalam perjalanan pulang.

"Apa?"

"Baekhyun sedang mengandung anak pertamanya dengan Chanyeol."

"Benarkah?!" Jongin terkejut. "Apa aku boleh memberinya selamat?" Jongin meminta izin kepada Sehun.

"Tentu." Balas Sehun kemudian tersenyum.

Jongin mengambil ponselnya dan mengirim ucapan selamat kepada Baekhyun. Tidak lama Baekhyun membalas pesan chatnya dengan bercanda meminta hadiah. Jongin membalas dengan stiker tertawa namun dia memikirkan dengan serius balasan Baekhyun.

"Apa hadiah yang tepat untuk manusia yang sedang mengandung bayi Teon?" Jongin bertanya kepada Sehun meminta pendapat.

"Wajar saja seperti hadiah untuk manusia biasa." Jawab Sehun.

"Hmmm." Jongin menggumam sambil berpikir. Dia tidak mendapatkan hadiah selama masa kehamilan, bukan berarti dia kesal tentang itu. Sama sekali tidak. Hanya saja sekarang Jongin tidak memiliki ide hadiah untuk Baekhyun.

"Karena bayi Teon tumbuh dengan sangat cepat, aku rasa memberi hadiah yang bisa dipakai dalam waktu lama atau diturunkan untuk bayi selanjutnya adalah pilihan tepat. Kereta bayi, bagaimana menurutmu?" Jongin meminta pendapat Sehun.

"Itu juga bagus." Jawab Sehun.

"Baiklah itu saja. Aku akan mengecek website peralatan bayi yang sering Irene Mom kunjungi untuk membeli barang-barang Mark, Winter, dan Jeno."

"Iya." Sehun hanya menyetujui semua yang Jongin lakukan.

Jongin sibuk dengan ponselnya kemudian memilih kereta bayi yang semuanya tampak mengagumkan, berpikir mana yang akan disukai oleh Baekhyun. "Cokelat muda, warna yang hangat dan elegan." Ucap Jongin kepada dirinya sendiri. "Tunggu ke mana aku harus mengirim hadiah? Aku tidak tahu alamat Chanyeol?"

"Aku tahu alamat rumah Chanyeol." Jawab Sehun.

"Baiklah, terima kasih banyak Sehun."

"Tidak masalah, Jongin." Balas Sehun.

"Hmm, wow. Harganya sangat mahal tapi baiklah tidak masalah. Aku akan membeli yang ini selanjutnya aku tinggal mengirim alamat Chanyeol."

"Berapa harganya?"

"Aku membeli dengan uang tabunganku sendiri."

"Kau bisa memakai uangku."

"Tidak usah, aku akan memakai uangku sendiri." Jongin menolak halus karena hadiah ini untuk teman baiknya jadi dia ingin memakai uang tabungannya sendiri. Baiklah, meskipun uang di dalam tabungannya sebagian besar adalah jatah uang bulanan dari Sehun.

"Sehun." Panggil Jongin.

"Ya? Apa?"

"Aku hanya berpikir bagaimana jika dalam waktu dekat kita mulai berbicara dengan anak-anak tentang adik mereka. Supaya mereka tidak terkejut dan kesal nantinya."

"Sebenarnya anak-anak Teon secara alami akan menerima kehadiran adik-adik mereka. Mereka tahu bahwa pada umumnya orangtua Teon akan melahirkan banyak keturunan. Tapi Idemu bagus juga, aku rasa emosi manusia sudah banyak mempengaruhi kehidupan para Teon."