40 (NC DIKIT)

2.1K 253 101
                                    

WONDERLAND

Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy, Mpreg

Halo saya kembali, awas kesandung typo. Terima kasih untuk VoMent di chapter sebelumnya. Jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini. Semoga akun ini semakin berkembang dengan baik ke depannya. Selamat membaca, semoga terhibur, sampai jumpa segera.

Previous

Jongin menidurkan Jeno di dalam boks bayi nyaman yang sudah disiapkan. Sehun membereskan beberapa barang kemudian Jongin beralih menggendong Mark setelah melepas jaket musim dinginnya. Jongin memangku Mark duduk menghadap jendela.

"Pemandangan di luar sangat indah." Puji Jongin.

"Tempat ini adalah salah satu resort ski terbaik." Balas Sehun.

"Sehun, terima kasih banyak sudah membawaku ke sini. Aku bahkan tidak pernah bermimpi bisa mengunjungi Arkatama. Karena mahal sekali." Jujur Jongin kemudian tertawa pelan.

"Katakan kau ingin mengunjungi tempat mana lagi?"

"Nanti aku katakan, ingat kau yang menawari aku."

"Tentu saja aku mengingatnya." Balas Sehun kemudian tersenyum. "Apa Mark tertidur?" Sehun mendekati Jongin.

"Mulai tidur." Jawab Jongin pelan. "Dia kelelahan dalam perjalanan jauh ini, ini pertama kalinya dia melakukan perjalanan jauh. Ke luar negeri, tadi aku sangat cemas." Jujur Jongin sambil mengusap pelan rambut Mark.

"Aku juga takut saat Mark menangis keras." Sehun mengaku. "Aku membersihkan diri sebentar." Sehun mengecup puncak kepala Jongin sebelum pergi ke kamar mandi.

"Ya." Balas Jongin pelan.

Hisapan Mark mulai melambat, dia mulai terlelap. Jongin memandangi kedua pipi Mark yang memerah begitupun dengan ujung hidungnya.

"Dunia yang belum pernah kau lihat memang menakutkan Mark, tapi kami semua ada di sini. Kau tidak perlu merasa takut lagi." Ucap Jongin penuh dengan cinta kepada Mark yang terlelap.

EMPAT PULUH

Di hari liburan ke sepuluh Mark sudah lancar bermain snowboard, dia bahkan bernyanyi ceria saat meluncur. Jeno duduk di atas tumpukan salju dan masih berusaha keras menenggelamkan wajahnya pada tumpukan salju jika tidak dicegah oleh orang lain. Sejujurnya Jongin tidak tahu berapa lama mereka akan berada di sini, sepertinya cukup lama dan Nyonya Irene Mom sepertinya sengaja memperpanjang durasi liburan.

Jongin sama seperti kedua orangtuanya, kurang akrab dengan suhu dingin dan salju. Jadi dia hanya berdiri diam sambil menggenggam cangkir coklat panas yang dalam waktu sekejap kembali dingin, menggumpal dan membeku.

Terbungkus pakaian musim dingin tebal, Jongin masih membayangkan betapa nyamannya ranjang dengan selimut tebal.

Pluk

Jongin menoleh untuk memeriksa siapa yang melemparinya dengan segenggam salju. EUNWOO. Jongin ingin membalas tapi teringat bahwa Eunwoo sedang hamil tua maka diapun mengalah dan menggeser posisinya menjauh.

Pluk

Eunwoo kembali melempar dan mengenai lengan kanan Jongin kemudian cekikikan. Jongin kembali menjauh. Eunwoo masih mengejar dan melempari Jongin dengan salju.

"Eunwoo berhenti melempariku dengan salju, aku tidak mau membalasmu karena kau sedang hamil tua..."

Pluk

Segenggam salju mendarat di wajah Jongin.

Trak

Jongin menaruh cangkir coklat panas yang sudah membeku ke atas meja piknik. Dia membungkuk meraup dua genggam salju dan melemparnya ke arah Eunwoo.

WONDERLAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang