WONDERLAND
Warning : BL, Typo, cerita pasaran
Drama, Romance, Fantasy, Mpreg
Halo saya kembali, awas kesandung typo. Terima kasih untuk VoMent di chapter sebelumnya. Jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini. Semoga akun ini semakin berkembang dengan baik ke depannya. Selamat membaca, semoga terhibur, sampai jumpa segera.
Previous
Jongin menidurkan Jeno di dalam boks bayi nyaman yang sudah disiapkan. Sehun membereskan beberapa barang kemudian Jongin beralih menggendong Mark setelah melepas jaket musim dinginnya. Jongin memangku Mark duduk menghadap jendela.
"Pemandangan di luar sangat indah." Puji Jongin.
"Tempat ini adalah salah satu resort ski terbaik." Balas Sehun.
"Sehun, terima kasih banyak sudah membawaku ke sini. Aku bahkan tidak pernah bermimpi bisa mengunjungi Arkatama. Karena mahal sekali." Jujur Jongin kemudian tertawa pelan.
"Katakan kau ingin mengunjungi tempat mana lagi?"
"Nanti aku katakan, ingat kau yang menawari aku."
"Tentu saja aku mengingatnya." Balas Sehun kemudian tersenyum. "Apa Mark tertidur?" Sehun mendekati Jongin.
"Mulai tidur." Jawab Jongin pelan. "Dia kelelahan dalam perjalanan jauh ini, ini pertama kalinya dia melakukan perjalanan jauh. Ke luar negeri, tadi aku sangat cemas." Jujur Jongin sambil mengusap pelan rambut Mark.
"Aku juga takut saat Mark menangis keras." Sehun mengaku. "Aku membersihkan diri sebentar." Sehun mengecup puncak kepala Jongin sebelum pergi ke kamar mandi.
"Ya." Balas Jongin pelan.
Hisapan Mark mulai melambat, dia mulai terlelap. Jongin memandangi kedua pipi Mark yang memerah begitupun dengan ujung hidungnya.
"Dunia yang belum pernah kau lihat memang menakutkan Mark, tapi kami semua ada di sini. Kau tidak perlu merasa takut lagi." Ucap Jongin penuh dengan cinta kepada Mark yang terlelap.
EMPAT PULUH
Di hari liburan ke sepuluh Mark sudah lancar bermain snowboard, dia bahkan bernyanyi ceria saat meluncur. Jeno duduk di atas tumpukan salju dan masih berusaha keras menenggelamkan wajahnya pada tumpukan salju jika tidak dicegah oleh orang lain. Sejujurnya Jongin tidak tahu berapa lama mereka akan berada di sini, sepertinya cukup lama dan Nyonya Irene Mom sepertinya sengaja memperpanjang durasi liburan.
Jongin sama seperti kedua orangtuanya, kurang akrab dengan suhu dingin dan salju. Jadi dia hanya berdiri diam sambil menggenggam cangkir coklat panas yang dalam waktu sekejap kembali dingin, menggumpal dan membeku.
Terbungkus pakaian musim dingin tebal, Jongin masih membayangkan betapa nyamannya ranjang dengan selimut tebal.
Pluk
Jongin menoleh untuk memeriksa siapa yang melemparinya dengan segenggam salju. EUNWOO. Jongin ingin membalas tapi teringat bahwa Eunwoo sedang hamil tua maka diapun mengalah dan menggeser posisinya menjauh.
Pluk
Eunwoo kembali melempar dan mengenai lengan kanan Jongin kemudian cekikikan. Jongin kembali menjauh. Eunwoo masih mengejar dan melempari Jongin dengan salju.
"Eunwoo berhenti melempariku dengan salju, aku tidak mau membalasmu karena kau sedang hamil tua..."
Pluk
Segenggam salju mendarat di wajah Jongin.
Trak
Jongin menaruh cangkir coklat panas yang sudah membeku ke atas meja piknik. Dia membungkuk meraup dua genggam salju dan melemparnya ke arah Eunwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERLAND (END)
FanfictionJongin yang sedang mengunjungi kota kelahirannya, berkunjung ke rumah orangtuanya, dikejutkan dengan kehamilan misterius yang menimpa dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi?