WONDERLAND
Warning : BL, Typo, cerita pasaran
Drama, Romance, Fantasy, Mpreg
Halo am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk Voment di chapter sebelumnya, jangan lupa tinggalkan jejak di chapter ini. Semoga akun ini semakin berkembang ke depannya, selamat membaca, semoga terhibur, sampai jumpa segera.
Previous
Jongin mengangguk pelan. "Kau harus bisa memastikan keselamatan keluargamu jika kau ingin memiliki keluargamu sendiri."
"Ya." Balas Sehun pelan.
"Tadi sangat menakutkan, ada begitu banyak darah, aku nyaris tidak tahu harus melakukan apa kau dan Mingyu tidak segera datang. Aku sudah membayangkan mereka menyayat leher Baekhyun."
"Maafkan aku, aku tahu itu sangat menakutkan, aku minta maaf. Kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi. Aku janji."
Jongin hanya bisa kembali percaya dan memberi anggukan pelan. Sementara Sehun berjanji kepada dirinya sendiri untuk melindungi keluarganya dan orang-orang terdekat keluarganya. Mulai hari ini dia tidak akan bersikap lunak.
Mark yang merasakan kesedihan Jongin mulai mengeluarkan suara protes, Mark menangis, Jongin menimang Mark pelan mencoba memberi Mark susu, namun Mark menolak dan masih menangis. Sehun menawarkan bantuan, Jongin memberikan Mark untuk Sehun gendong. Jongin melihat Sehun menimang Mark dan berbisik sesuatu pada telinga kanan Mark. Tidak lama, Markpun tenang kembali.
Sehun membawa Mark kembali kepada Jongin dengan tersenyum.
"Tidak apa-apa, dia hanya merasakan emosimu. Sekarang Mark sudah tenang, kau bisa memberinya susu."
"Jangan berada di dekatku dan jangan melihat!" Kesal Jongin.
Sehun mengangguk pelan lalu berjalan menuju ranjang tempat tidur setelah dia memberikan Mark kepada Jongin. Sofa yang Jongin duduki ada di dekat jendela kamar dengan posisi memunggungi ranjang tempat tidur. Sehun memperhatikan Jongin yang tengah menyusui Mark, dan itu adalah pemandangan paling indah menurut Sehun.
ENAM BELAS
Jongin mengirim pesan chat kepada Baekhyun bertanya tentang keadaan Baekhyun, tentu saja dia tidak langsung mendapatkan jawaban. Jongin bisa mengerti jika Baekhyun tengah beristirahat, Jongin juga yakin jika Chanyeol pasti menjaga Baekhyun. Namun, dia benar-benar tidak bisa menghentikan rasa cemasnya berpikir hal-hal buruk tentang keadaan Baekhyun.
Irene tidak ingin mengganggu waktu istirahat Jongin namun aroma darah yang kuat tentu tidak bisa dia abaikan. Beruntung Jongin tiak menutup rapat pintu kamarnya. Irene masuk, Sehun dan Mark sudah tidur di atas ranjang sementara Jongin duduk di ujung ranjang dia terkejut dengan kedatangan Irene tentu saja. Irene melangkah pelan tidak ingin membuat Jongin ketakutan, dia bahkan tersenyum, tidak ingin membuat Jongin berpikir jika dirinya akan menyalahkan Jongin atau semacamnya.
"Kau terluka?" Irene bertanya dengan lembut kepada Jongin.
"Tidak, saya tidak terluka." Jawab Jongin pelan.
"Ada aroma darah dari kamar mandi, ada apa?"
"Saya menggantung pakaian saya di kamar mandi."
"Kau mencuci pakaianmu sendiri?"
"Iya."
"Kenapa tidak meminta tolong asisten rumah tangga."
"Saya sungkan dan karena ada banyak darah. Darah teman saya."
"Ada apa dengan temanmu?"
"Seseorang datang dan melukai teman saya, bertanya di mana Mark berada, mencoba mengancam saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERLAND (END)
FanfictionJongin yang sedang mengunjungi kota kelahirannya, berkunjung ke rumah orangtuanya, dikejutkan dengan kehamilan misterius yang menimpa dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi?