WONDERLAND
Warning : BL, Typo, cerita pasaran
Drama, Romance, Fantasy, Mpreg
Halo am bek, awas kesandung typo, terima kasih untuk VoMent kalian di chapter sebelumnya. Jangan lupa tinggalkan jejak VoMent di chapter ini. Selamat membaca, semoga terhibur, semoga akun ini semakin berkembang ke depannya. Sampai jumpa segera.
Previous
"Seperti ini tarik bungkusnya ke bawah pelan-pelan, mengerti?"
"Ya." Jawab Mark. "Ya, ya, eeeeh."
"Ini hati-hati." Jongin melepaskan sandwich yang masih dia tahan di tangannya karena Mark yang sudah tidak sabar dan mulai merengek. "Apa kau tidak pernah merasa kenyang?"
"Dak." Jawab Mark acuh dan mulai melahap sandwich di kedua tangannya.
"Selain melihat Kelinci apalagi yang Mark lihat? Apa sesuatu yang menakutkan?"
"Persiapan pesta dan meskipun dia melihat sesuatu yang menakutkan dia tidak akan merasa takut." Jawab Sehun. "Kau tidak perlu mencemaskan Mark akan terluka atau ketakutan. Dia seorang Teon, melihat hal-hal di luar dimensi manusia sangatlah wajar. Kau berharap apa di Kuil tadi?"
"Hmm, tidak ada. Sekedar ucapan terima kasih." Balas Jongin. "Kau?"
"Berdoa semoga keluarga kita bertambah besar." Jawab Sehun kemudian tersenyum.
Jongin mendengus pelan.
"Hei kita belum memberitahu Mark tentang calon adiknya." Ucap Sehun.
"Apa dia mengerti?"
"Tentu saja dia mengerti." Jawab Sehun.
"Mark, Mark." Sehun memanggil Mark.
Mark menoleh menatap Sehun. "Bayi, bayi, di sini ada bayi. Adik Mark." Sehun mengusap pelan perut Jongin.
Mark mengangguk kemudian tersenyum. Sehun mengulangi hal yang sama membuat Mark tertawa. Setelah sandwichnya habis Mark ikut mengusap perut Jongin lembut. Jongin membiarkan mereka berdua sibuk sementara dia makan dengan lahap.
Ketiganya menikmati piknik sederhana ini dan berada di bukit sampai sekitar pukul sepuluh lewat lima belas menit. Kemudian mereka bertiga turun dan memutuskan mampir ke tempat Nenek Byulhe sebelum pulang.
DUA PULUH SEMBILAN
Perjalanan menuju rumah Nenek Byulhe diisi dengan nyanyian tidak jelas dari Mark. Entah apa yang Mark maksudkan.
"Yauut, Pitiing, yenang, laaa laaa, Dad, Dad, Tate, Nana. Unu, Unu, Unyuuu. Hmmmp." Mark berhenti bernyanyi sebentar untuk mengambil nafas sebelum melanjutkan sesi berikutnya.
"Aiyen Mom enek, Papa, Pap, Pap, Papaaa. Aaaa. Aaaa."
Mark terus bernyanyi hingga mereka sampai di depan rumah tempat tinggal Nenek Byulhe. Mark langsung antusias dan bergerak tidak sabar di kursinya melihat banyak bunga segar di luar toko Nenek Byulhe.
"Wuaaaa!!" Pekik Mark antusias.
"Gendong dia sepertinya dia punya niat merusak." Ucap Jongin kepada Sehun. "Aku serius. Jangan sampai dia merusak."
Sehun mengangguk patuh, dia menggendong Mark, memeluk Mark membuat Mark susah bergerak.
"Buna, buna. Papa buna. Yepaas. Yepas. Maki Yepas!"
"Dilihat saja."
"Gang, gang."
"Tidak, bunga ini dijual tidak boleh sembarang dipegang." Jawab Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
WONDERLAND (END)
FanfictionJongin yang sedang mengunjungi kota kelahirannya, berkunjung ke rumah orangtuanya, dikejutkan dengan kehamilan misterius yang menimpa dirinya. Apa yang sebenarnya terjadi?