22

1.9K 302 119
                                    

WONDERLAND

Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy, Mpreg

Halo saya kembali. Update cepat karena lagi mode mood cerah, kalo moodnya kelabu ya molor-molor dan sambat haha. Tergantung mood seperti biasa. Awas kesandung typo. Jangan lupa tinggalkan jejak VoMent di chapter ini biar saya hepi. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih untuk jejak VoMent yang kalian tinggalkan di chapter sebelumnya. Selamat membaca. Semoga terhibur. Semoga akun ini semakin berkembang lebih baik ke depannya. Sampai jumpa segera.

Previous

"Aku membeli banyak bahan makanan untukmu Mark, tapi aku meniru orangtua baru yang membeli bahan makanan pertama untuk anak mereka. Maaf, pengetahuanku sangat minim karena jujur saja, memiliki anak tidak pernah ada di dalam daftar kehidupanku. Bukan karena aku tidak suka anak kecil, bukan seperti itu, aku hanya takut tidak bisa menjadi orangtua yang baik untuk anak-anakku. Aku memiliki banyak kekurangan dan mendidik anak adalah pekerjaan yang tidak mudah." Jujur Jongin.

"Jongin aku letakan makanan ringan dan buah favoritmu di atas meja kopi. Bahan makanan untuk Mark sudah ditata di dapur." Ucap Irene sambil melangkah masuk ke dalam kamar. "Kau tidak perlu cemas dengan makanan pertama Mark, bayi Teon tidak merepotkan." Ucap Irene kemudian tersenyum menghibur Jongin. "Semua sayur, buah, juga daging yang kau beli bisa Mark makan. Cukup untuk persediaan selama lebih dari satu minggu untuk Mark."

Jongin tersenyum mendengar ucapan Irene.

"Kau mau menyiapkan makanan untuk Mark sekarang? biar aku bantu."

Jongin mengangguk pelan. "Nanti saya akan menyiapkannya."

"Baiklah." Balas Irene.

DUA PULUH DUA

"Bagaimana pertemuanmu dengan Yuta?" Baekhyun bertanya kepada Jongin.

Mereka bertemu untuk makan siang bersama, satu hari setelah Jongin menyerahkan lagi surat pengunduran dirinya. Baekhyun yang memilih di restoran mana mereka akan bertemu, Mingyu mengantarkan Jongin. Mereka makan di lantai dua, area sepi karena Baekhyun memesan seluruh tempat di lantai dua. Membuat Jongin penasaran berapa jatah bulanan yang Chanyeol berikan, biasanya Baekhyun sangat perhitungan soal pengeluaran, sekarang dia bahkan memesan seluruh lantai dua hanya untuk bertemu dan berbicara dengan dirinya. Wajah Baekhyun terlihat gugup, Jongin tidak tahu alasannya, yang jelas pasti bukan karena dirinya, untuk apa Baekhyun merasa gugup bertemu dengan teman lama?

"Baik, tidak banyak yang kami obrolkan." Jawab Jongin.

"Ibu Yuta yang sakit keras sudah sembuh, aku dengar dari Chanyeol jika semua itu berkat air istimewa, kau tahu maksudku."

"Iya." Balas Jongin pelan.

"Para pengganggu sudah disingkirkan, aku juga mendengar kabar itu dari Chanyeol."

Jongin hanya bisa mengangguk pelan tidak mau memikirkan bagaimana para Teon itu menyingkirkan para pengganggu. Jongin menatap Baekhyun cemas entah mengapa dia merasa setelah ini obrolan mereka tidak akan menyenangkan.

"Para Teon akan hidup dengan tenang setelah ini."

"Baekhyun bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja selama kau tinggal dengan Chanyeol? Apa kau juga sudah mengundurkan diri dari perusahaan seperti yang sempat kau bahas waktu itu?"

"Aku baik-baik saja Jongin, jangan cemas. Aku sangat bahagia bersama dengan Chanyeol. Kami akan bertunangan bulan depan dan Chanyeol juga sudah merencanakan pernikahan kami musim panas tahun depan. Iya, aku juga mengundurkan diri dari perusahaan."

WONDERLAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang