21

1.9K 266 53
                                    

WONDERLAND

Warning : BL, Typo, cerita pasaran

Drama, Romance, Fantasy, Mpreg

Halo saya kembali, sudah update cepet nih awas kalo ga ninggalin jejak VoMent ya haha. Seperti biasa awas kesandung typo. Terima kasih untuk VoMent kalian di chapter sebelumnya. Selamat membaca, semoga terhibur, sampai jumpa segera. Dan semoga akun ini semakin berkembang ke depannya.

Previous

Sehun perlahan membawa Mark turun dari ranjang tempat tidur, dia membaringkan Mark ke dalam boks tempat tidur bayi. Mark sudah memakai piama rajut bayi terusan yang hangat, jadi Sehun sengaja tidak menyelimuti Mark dengan selimut bayinya, selain itu Mark seringkali menendang selimut bayinya dengan tidak nyaman. Sehun menepuk-nepuk pelan paha kanan Mark untuk membuat Mark terlelap, tidak terbangun tiba-tiba karena kontak fisik yang terhenti. Setelah yakin Mark tidur dengan lelap, perlahan Sehun mematikan lampu utama. Lampu tidur menyala, Sehun lantas naik ke atas ranjang tempat tidur.

"Jongin." Panggil Sehun.

"Apa?"

"Kita pernah bertemu sebelumnya."

"Tentu saja pernah, aku beberapa kali mengantar Eunwoo pulang, aku juga pernah menginap di salah satu rumah kalian. Kau adalah si kakak tidak ramah yang selalu melempariku dengan tatapan ketus."

Sehun menahan tawa mendengar jawaban Jongin. "Sebelum itu, kita pernah bertemu."

"Kapan? Di mana?"

"Aku beritahu kapan-kapan. Selamat tidur Jongin."

"Tidak seru." Keluh Jongin. "Ya, selamat tidur." Balas Jongin kemudian.

DUA PULUH SATU

Pagi ini Jongin dikejutkan oleh perkembangan Mark. Mark sudah bisa duduk, setelah semalam Jongin merasakan Mark mulai tumbuh gigi. Pagi ini Mark duduk di dalam boks keranjang bayinya, tersenyum menatap Jongin dan mengangkat kedua tangannya ke atas. Jongin melihat sisi ranjang Sehun sudah kosong, Sehun mungkin sudah bersiap-siap berangkat ke kantor. Jongin berencana akan pergi ke kantor lamanya hari ini, sekalian mungkin bisa mengajak Baekhyun keluar untuk jalan-jalan. Jongin ingin berbicara langsung dengan Yuta, rasanya tidak sopan menitipkan surat pengunduran diri lewat Sehun tanpa bertemu langsung dengan Yuta.

Tujuh pagi, Mark bangun dan tampak segar. Jongin segera menggendong Mark dan memeluknya.

"Seberapa cepat kau akan tumbuh dan mengejutkan aku." Ucap Jongin sambil menatap Mark yang memeluk lehernya.

"Ba ba ba."

Jongin hanya tersenyum. "Sekarang kau sudah mulai belajar bicara."

"Jongin, sarapan sudah siap. Hei, Mark sudah bangun?" Sehun masuk ke dalam kamar sudah berpakaian kerja rapi.

Sehun mengulurkan kedua tangannya mencoba mengajak Mark untuk mau dia gendong.

"Huh." Mark memalingkan wajah dari Sehun dan memeluk Jongin lebih erat.

Jongin tertawa pelan dengan tingkah Mark. "Aku pergi ke kamar mandi sebentar."

"Dengan Mark?"

"Iya, dia tidak mau ditinggal dan tidak mau kau gendong." Jawab Jongin.

"Baiklah, aku tunggu di sini." Balas Sehun.

Jongin masuk ke dalam kamar mandi bersama dengan Mark. Jongin baru menyadari jika dirinya memiliki bakat terpendam, bakat multitasking. Tangan kiri menggendong Mark dan tangan kanan sibuk mencuci muka, berkumur-kumur, merapikan rambut. Jongin juga membasuh wajah serta rambut Mark dengan air. Lalu menyisir rambut Mark dan memberinya gaya belah pinggir di sisi kanan.

WONDERLAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang