PROLOG

2.1K 139 81
                                    

"Jika mencari bisa saja berujung tak menemukan, maka aku akan memilih menunggu untuk ditemukan."

Hari itu, perkataan seorang gadis mengudara. Meminta perkataannya untuk didengar oleh semesta. Karena menurutnya, tidak akan ada yang berubah jika manusia hanya diam. Namun, justru itu yang gadis itu lakukan.

Seraya menunggu sahabatnya keluar dari kelas, ia duduk termenung sendirian di bangku panjang depan warung fotokopian yang letaknya di depan SMA Garuda Sakti. Benda pipih menyala di genggamannya menampilkan laman beranda Instagram.

Sejak semalam, banyak sekali pesan yang di posting oleh akun menfes SMAGASA. Semua postingan dari akun tersebut yang lewat di berandanya ditujukan untuk seseorang yang ia sendiri tidak mengenalnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Maaf ada kesalahan untuk gambar di atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Maaf ada kesalahan untuk gambar di atas. To-fromnya terbalik. Tapi, semoga tidak menggangu fokus kalian untuk lanjut baca. Thanks.

Dan masih banyak lagi postingan yang berisi pesan rahasia yang ditujukan untuk seseorang dengan nama Raga. Membuatnya terus bertanya-tanya siapa sebenarnya orang yang dimaksud di postingan tersebut.

Ia kemudian menutup handphonenya, memasukkannya ke dalam tas. Tidak ada yang ia lakukan selain menatap jalanan yang begitu sepi. Hanya diiringi suara letupan minyak dari gerobak penjual batagor yang setiap hari mangkal di depan warung fotokopian.

RAGAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang