HAIII!
MARI KASIH SEMANGAT UNTUK HARI INI.
VOTE DAN KOMENYA JANGAN KETINGGALAN YA.SELAMAT BACA!
BAB 4: 5 SEMANGAT DARI RAGA
Apapun niat semesta mempertemukan kita berdua, semoga hati tidak memilih jatuh secara cepat-cepat. Sebab sebuah rasa sakit telah terkemas rapi jika ternyata salah tempat.
•••
Sebuah pagi dengan sinar matahari yang terbit dari timur. Sinarnya yang menerpa apa saja yang ada di bawahnya. Dengan sesekali muncul gerutuan dari manusia sebab teriknya pagi ini.
Nala tidak mengeluh, apalagi menggerutu. Karena seperti apapun pagi ini, harus tetap di syukuri. Sebab semesta masih memberikan kesempatan pada manusia untuk menjadi lebih baik lagi hari ini.
Tidak seperti biasanya, hari ini Nala akan berangkat ke sekolah bersama adiknya naik bis lantaran sepedanya masih diservis di bengkel sepeda.
Seperti hari-hari sebelumnya, Nala selalu mengantarkan adiknya sampai depan gerbang sekolah. Memastikan bahwa adiknya benar-benar sekolah.
Angkara Sagala, atau biasa dipanggil Saga. Bocah laki-laki berusia 14 tahun itu kini duduk di bangku kelas 8 SMP.
"Nggak ada yang ketinggalan, kan?" tanya Nala memastikan bahwa hari ini bawaannya sudah lengkap.
"Enggak, Kak."
Dua kakak beradik itu menunggu sebuah bis di depan halte. Bersama beberapa orang lainnya yang memiliki tujuannya masing-masing. Kala bis itu datang, Nala dan beberapa orang lainnya segera naik. Mencari tempat kosong yang masih bisa mereka duduki.
Sampai di depan bangunan dengan gerbangnya yang bertuliskan SMP KARYA BANGSA, bis yang mereka tumpangi berhenti. Tak lupa Nala memberikan beberapa nasihatnya agar adiknya bersekolah dengan baik. Karena harapannya, agar adiknya menjadi manusia yang baik dan bermanfaat di masa depan.
"Sekolahnya yang baik, ya?"
"Siap."
"3 kalimat yang nggak boleh lupa?"
"Maaf, tolong, dan terimakasih." ucap bocah berusia 14 tahun itu dengan semangat.
"Pinter." Nala mengusap pucuk kepala adiknya dengan senyum di wajahnya.
Sejak dulu, Mamanya selalu mengajarkan 3 kata ajaib yang tidak boleh lupa keberadaannya. Maaf, tolong, dan terimakasih. Karena 3 kalimat itu pengaruhnya begitu kuat jika diucapkan. Sebab tidak semua manusia bisa menerapkannya setiap waktu.
"Saga sekolah, kakak jangan lupa semangat," ucap bocah laki-laki itu sebelum turun dari bis. Sebelum masuk ke gerbang, Saga melambaikan tangannya yang dibalas oleh Nala dari dalam bis.
Dari kejauhan seseorang memerhatikan interaksi antara dua kakak beradik itu. Dia tersenyum dari jauh. Dan memutuskan untuk ikut naik bis hari ini. Motornya urusan belakang. Ia bisa minta tolong pada temannya untuk membawa motornya.
Penumpang bis itu semakin banyak ditambah beberapa penumpang yang baru saja naik. Nala pun harus memberikan tempat duduknya untuk seorang ibu-ibu tua karena tidak tega melihatnya berdiri dalam waktu yang lama dengan bawaannya yang cukup banyak.
Nala berdiri dengan berpegang pada handle grip. Seorang laki-laki dengan tubuh tinggi dan seragam yang sama seperti yang Nala pakai ikut berdiri di sebelahnya. Nala menoleh. Laki-laki yang akhir-akhir ini sering kali menyapanya. Pun hari ini, di dalam bis, sebuah sapaan cowok itu diberikan untuk Nala.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGAKU
Teen Fiction"Jika mencari bisa saja berujung tak menemukan, maka aku akan memilih menunggu untuk ditemukan." Manusia selalu punya opininya masing-masing soal cinta. Tidak ada yang tahu kapan manusia akan jatuh cinta. Sebagian dari mereka takut untuk jatuh, seba...