BAB 49

259 12 0
                                    

Haii
Kisah Raga dan Nala sebentar lagi sampai ending.
Semoga betah ya bacanya.
Klik bintang dulu biar ga lupa.

Selamat baca^^

BAB 49: SEPARUH

Semua hal tentangmu, tersimpan dalam satu kata 'masih'.

•••

Sudah beberapa hari sejak ujian sekolah Raga selesai. Meski masih sering teringat akan mama dan papanya, Raga selalu mengobati kerinduannya dengan rutin menemui Nala di Rumah Sakit.

Raga selalu ingat jadwal pemeriksaan Nala selama di Rumah Sakit. Ia selalu menanyakan kabar dan kondisi Nala pada suster yang rutin mengecek ke ruangan gadis itu.

Pintu ruangan gadis itu berada beberapa langkah di depan Raga. Hanya tinggal melangkah sedikit lagi, maka gagang pintu itu bisa ia raih. Namun sesuatu terjadi mengejutkannya. Seorang suster yang selalu memeriksa keadaan Nala tiba-tiba muncul dari balik pintu dengan raut muka panik. Melihat hanya Raga yang suster itu temukan di luar kamar, suster itu langsung mendatanginya.

"Pacarnya Nala kan? Liat Nala keluar nggak?" Suster itu terlalu panik. Membuat Raga semakin panik dengan kalimat pertama suster itu. Raga tidak bisa membenarkan karena sekarang ia bukan pacar Nala lagi. Entah apa nama hubungan antara dua orang yang masih saling mencintai namun tak punya status apapun.

"Nala nggak ada di kamarnya, Sus?" Raga mengabaikan kalimat pertama suster itu.

"Nggak ada. Saya masuk udah nggak ada siapa-siapa. Mama dan Papanya nitip Nala ke saya hari ini. Duhhh... Nala kemana ya?"

Raga sepertinya tau ke mana gadis itu pergi. Ia bisa menebak tempat yang selalu gadis itu datangi ketika jenuh terus berada di dalam kamar.

"Tolong bantuin cari Nala ya? Sebentar lagi Nala mau dicek sama dokter."

"Suster tenang, jangan panik ya. Biar saya yang cari Nala."

"Tolong ya, Mas Raga. Tolong bawa Nala balik ke kamarnya secepatnya."

Ya, itu panggilan dari suster untuk Raga. Meski sedikit terganggu dipanggil mas, namun Raga sudah terbiasa.

Tanpa ba-bi-bu lagi, Raga langsung berbalik arah. Kaki jenjangnya membawanya ke satu tempat yang menurutnya akan jadi tempat yang Nala singgahi saat ini. Karena Raga sering memerhatikan Nala diam-diam di sana sendirian tanpa ditemani siapapun.

Lantai 2, di depan kaca jendela yang menampakkan pemandangan belakang rumah sakit. Karena hanya di sana Nala bisa melihat matahari terbenam di ufuk barat. Sayang, tebakannya kali ini salah. Tak ada siapapun di sana kecuali orang-orang yang berlalu lalang.

Setelah tempat itu, sejujurnya Raga bingung harus mencari Nala ke mana lagi. Karena yang Raga tau, tempat yang sering Nala datangi ketika diam-diam keluar dari kamar hanya di depan kaca jendela lantai 2. Jika Nala tidak berada di sana, lantas di mana?

Kaki jenjangnya terus berjalan menyusuri koridor lantai 2. Hingga ia melewati saah satu ruangan yang menarik atensinya. Seorang gadis yang sedang ia cari-cari duduk termenung menatap sesuatu di balik kaca jendela yang menjadi pembatas kamar di depannya.

Diam-diam Raga menghampirinya. Gadis itu, merasakan kursi yang ia duduki sedikit bergoyang, ia lantas menoleh. Ia terlihat tidak terkejut. Atau mungkin sedikit terkejut hanya saja Raga tidak terlalu memperhatikannya.

"Kak Raga," ucapnya.

Raga tak menjawab apapun. Ia malah menatap sesuatu di balik kaca jendela di depannya, yang sebelumnya menyita perhatian gadis di sebelahnya.

RAGAKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang