Terimakasih sudah mampir
Selamat baca^^BAB 25: KABARNYA HILANG LAGI
Kesabaranku masih penuh untuk terus menantikan kabarmu. Bahkan jika kabarmu harus hilang lagi.
•••
Masih dengan semangat yang sama. Yang menggebu-gebu dan meneguhkan hati. Sebuah kata menyerah belum Nala pergunakan. Gadis itu masih ingin mencobanya sekali lagi. Bahkan jika masih banyak kesempatan, akan ia coba semuanya.
Di bumi, manusia yang beruntung akan dapat banyak kesempatan. Untuk evaluasi diri, dan mencoba lagi berkali-kali. Tapi, kadang manusia itu tidak mempergunakan kesempatannya dengan benar-benar.
Nala tidak ingin jadi yang seperti itu. Selagi ia menemukan kesempatan baru, ia ingin mencobanya dengan benar-benar. Seolah hidup adalah rangkaian kejadian yang hanya terjadi sekali.
Hari ini, kompetisi balet kembali diadakan. Dan Nala tidak ingin melewatkannya untuk tidak ikut. Walaupun entah sudah berapa banyak kali ia gagal tiap kali mencoba, ia masih menggunakan semangatnya dengan tidak berkurang sama sekali.
Apalagi, kali ini, ia mengikuti kompetisi itu ditunjuk untuk mewakili sekolah. Pihak sekolah percaya, karena hanya Nala, satu-satunya yang menekuni balet. Meski di SMAGASA tidak ada satupun yang berminat di bidang itu.
Kompetisi kali ini, di adakan di gedung teater. Dengan 50 peserta yang ikut mendaftar, untuk mengikuti kompetisi itu. Banyak guru-guru SMAGASA dan juga beberapa temannya ikut menonton dari kursi penonton. Begitu pun Ayah dan Mama Nala yang membuat semangatnya jadi berkali-kali lipat banyaknya. Termasuk Raga dan Sagala yang ikut menonton di sebelah Ayah dan Mama Nala.
Di belakang panggung, rasa gugup menyelimuti dirinya. Nala menggenggam jemarinya sendiri dengan erat. Berdoa semoga hari ini jadi penampilannya yang terbaik. Hingga ketika namanya dipanggil. Dengan keyakinan penuh ia melangkah ke tengah panggung. Lampu panggung dimatikan, membuat seisi gedung menjadi gelap.
Perlahan lampu menyorot lembut ke tengah panggung bersamaan dengan musik swan like mengiringi langkah-langkah kecil Nala yang mulai menari dengan anggun.
Di tempat duduknya, Raga terkesima. Gadis itu sangat cantik dengan rok tutu berwarna putih, rambut dicepol rapih dengan mahkota kecil di atasnya. Senyumnya mengiringi keindahan penampilannya hari ini.
Raga mematung di tempatnya. Sama sekali tidak berkedip. Seolah terbius oleh keindahan gadis itu di atas panggung. Perlahan tangannya mengarahkan kamera handphonenya pada gadis itu. Memotret keindahan yang untuk pertama kalinya ia lihat hari ini.
"Cantik, Na. Indah sekali," ucapnya bermonolog.
Tak mau foto itu ia simpan sendiri, Raga mengirimkan pada nomor gadis itu. Untuk memberi tahu betapa indahnya dia hari ini. Raga ingin memberi tahu bahwa ia amat terpesona hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGAKU
Teen Fiction"Jika mencari bisa saja berujung tak menemukan, maka aku akan memilih menunggu untuk ditemukan." Manusia selalu punya opininya masing-masing soal cinta. Tidak ada yang tahu kapan manusia akan jatuh cinta. Sebagian dari mereka takut untuk jatuh, seba...