RAZANDRA [ ON GOING ]

17.40

"Kalau udah jodoh, lo mau jungkir balik ketiban batu beton juga, lo akan tetap jadi jodoh gue."
— Razandra Alvaskara Adzillio

🪐🪐🪐

Perihal Wisnu yang mengatakan ingin bertemu dengan Razan dan meminta Razan untuk bertanggung jawab menikahkan Aleska ternyata itu bukan main-main.

Sekarang, malam ini, mereka sedang berada di apartemen Razan. Dua keluarga itu tengah memikirkan sebuah solusi apa yang tepat untuk kedua anak mereka.

Sedangkan Razan, ia sudah malas berbicara apapun lagi. Wisnu sangat keras kepala, ia benar-benar tidak mau mendengarkan penjelasan Razan terlebih dahulu.

"Sudah, itu memang keputusan yang terbaik untuk mereka," kata Wisnu dengan mengotot menikahkan Razan dengan Aleska.

"Gak bisa, saya gak ngapa-ngapain juga. Kenapa harus segala nikah, sih?" kata Razan yang menolak keras pernikahan itu.

"Kamu harus belajar tanggung jawab dong, jangan cuma mau enaknya doang."

Razan agaknya tersulut emosi juga, merasa terus terpojokkan seperti ini membuat Razan sedikit tidak terima juga. Toh meski Razan tau jika ini memang kesalahannya, tapi bukankah Aleska juga salah karena membiarkan pintunya tidak terkunci?

Jika andaikan pintu apartemen Aleska terkunci rapat, lantas Razan ingin masuk ke dalam apartemen Aleska, ya sudah pasti tidak akan bisa, kan?

Lagian Razan juga sudah mengatakan, jika ia tengah mabuk dan tidak terlalu sadar untuk mengetahui itu apartemennya atau bukan.

"Om, maaf. Kalau saya berbuat apa-apa dengan anak om pasti saya tanggung jawab kok, tapi kan saya gak berbuat apa-apa sama anak om," ujar Razan sedikit meninggikan suaranya.

Zheya yang berada di samping Razan lantas langsung mengusap lengan anak lelakinya itu dengan lembut, ini adalah salah satu cara Zheya untuk meredam emosi Razan yang akan keluar.

"Bicarakan baik-baik, jangan tinggiin suara kamu sayang," ucap Zheya lembut yang masih memberikan pengertian untuk anaknya.

"Pokoknya saya minta anak saya harus segera di nikahkan putra anda, Arkha," final Wisnu.

"Iyaa, nanti saya bicarakan lagi sama anak saya. Saya sebagai papah Razan turut meminta maaf atas perbuatan anak saya," kata Arkha yang masih mencoba meredam emosinya.

Karena jujur, Arkha sendiri pun sangat marah pada Razan yang kembali berbuat ulah setelah banyaknya ulah kenakalan Razan yang selalu saja lelaki itu datangkan.