22.39

24.7K 1.6K 94
                                    

"Jangan pernah menjadi senja yang datang membawa manisnya ke indahan, kemudian pergi meninggalkan pahitnya kegelapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pernah menjadi senja yang datang membawa manisnya ke indahan, kemudian pergi meninggalkan pahitnya kegelapan."
— Zaniar Saregan Nakala

🪐🪐🪐

"Buruan, lama," ketus Razan yang sedari tadi sudah jengah menunggu Aleska memoleskan make up di wajahnya.

Padahal menurut Razan, mau Aleska memakai make up atau pun tidak, itu sama saja, sama-sama cantik. Jadi, buat apa lagi harus sampai lama-lama make up?

"Sabar Razan, kesabaran kok setipis tissue?" sahut Aleska yang juga ikutan kesal karena Razan yang terus mendesaknya untuk cepat.

Razan hanya diam, tidak berniat menjawab. Karena jika ia menjawab kembali, Aleska akan semakin menjadi-jadi nantinya.

Sampai akhirnya, lima menit kemudian Aleska sudah siap dengan make up yang ia poleskan tadi. Razan mendekatkan wajahnya pada wajah Aleska, memperhatikan wajah perempuan itu dengan lekat.

Kedua alisnya menyatu, berpikir. "Apa yang beda? Lo masih jelek," celetuk Razan tanpa merasa berdosanya pada Aleska.

"Sial, mulutnya gak jauh beda sama tajamnya pisau."

"Harusnya, mulut gue gak jauh beda sama manisnya gula," ujar Razan mengoreksi ucapan Aleska.

"Bodo amat lah, buruan!"

"Buruan bangsat!"

"Dih, ngamuk?"

Kesal dengan Razan yang tak kunjung jalan juga, akhirnya terpaksa Aleska menarik tangan Razan untuk keluar rumah dan menaiki mobilnya segera.

Kini keduanya sudah jalan diantara keramaiannya jalanan, Razan yang fokus pada jalan dan Aleska yang juga fokus pada cemilan ringan di tangannya membuat keduanya tidak saling berbicara.

Sampai ketika mereka tiba di sebuah butik ternama yang akan menyiapkan pakaian keduanya untuk ke party Kelly nanti malam.

Aleska turun lebih dulu, ia langsung masuk ke dalam butik tanpa menunggu Razan yang masih di dalam mobil mengecek handphonenya sebentar.

Sesampainya di dalam sana, pegawai sana langsung menunjukkan dress pesanan Aleska berikut kemeja serasi dengan milik Razan. Sengaja, Razan yang memang menyiapkan semuanya agar terlihat matching dengan pakaiannya.

"Saya coba ya mbak?"

"Iya kak, boleh di sebelah sana."

"Terimakasih, nanti ada suami saya yang datang. Suruh tunggu di sini aja."

"Baik, kak."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
RAZANDRA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang