13.28

11.4K 1K 210
                                    

"Aku ikhlas, tapi tolong jangan biarkan orang lain gantiin posisi kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku ikhlas, tapi tolong jangan biarkan orang lain gantiin posisi kamu."
— Aleska Khansa Nerissa

🪐🪐🪐

Perempuan dengan rambut hitam legamnya yang tergerai bebas melewati bahu mungilnya tengah terdiam, menatap kosong ke luar jendela. Seolah paham dengan suasana hatinya selama tiga bulan terakhir pasca kabar perginya Razan, kini langit pun ikut mendukungnya dengan menjatuhkan ribuan tetesan air hujan, menggantikan tetesan air matanya yang sudah sulit untuk keluar.

Di belakangnya, di tengah kasur king size tempat Razan dan Aleska biasa melepas rindu kala malam datang, Ayra—putri kecil mereka, tengah menangis kencang meminta perhatian sang ibunda.

Aleska menutup telinganya, melirik bayi kecil itu dengan tajam. "DIEM!!! JANGAN BERISIK!!!" teriak Aleska penuh lantang.

Tapi sayang, teriakkan Aleska tidak membuahkan hasil. Justru yang ada tangisan kencang putrinya itu malah semakin bertambah keras, membuat Aleska hampir melemparkan sebuah bantal tidurnya jika saja Rezan tidak segera datang merebut paksa bantal itu.

"Aleska, hei?" ucap Rezan dengan begitu lembut.

Tidak ada kemarahan di wajah Rezan meskipun hatinya sudah bergetar parah kala menyaksikan Aleska yang hampir tega melakukan hal itu kepada putrinya sendiri.

Aleska kembali menutup telinganya rapat-rapat, menolak suara tangisan menyayat hati itu masuk ke dalam indera pendengarannya.

Tidak lama, Sela dengan tergesa-gesa datang membawa tubuh kecil itu ke dalam gendongannya. Sedangkan Rezan membawa Aleska masuk ke dalam pelukannya dan mengisyaratkan Sela untuk segera membawa Ayra menjauh sebentar dari Aleska.

"Ini gue, ini gue Les. Ayra udah di bawa keluar sama mamah, sssttt jangan nangis," ucap Rezan menepuk-nepuk pelan punggung Aleska di pelukannya.

"Anjing lo Raz, ini semua karena keputusan lo yang nyerah gitu aja."

"JANGAN PELUK GUE, NANTI RAZAN MARAH KALAU PULANG!!!" teriak Aleska sambil terus meronta, meminta untuk di lepaskan.

Rezan bisa saja melepaskan pelukan itu, tapi Rezan tidak mau ia di bodohi Aleska lagi seperti waktu lalu. Rezan membiarkan Aleska lepas dari pelukannya karena rontaan perempuan itu, tapi sedetik berikutnya Aleska berlari keluar menuju dapur untuk mencari sebuah pisau dan ingin mengiris nadinya sendiri.

"Gak, gue gak akan biarin lo ngelakuin hal bodoh kayak waktu itu. Gue udah janji Les, gue udah janji sama adek gue buat jaga lo," ucap Rezan lirih.

"Berhenti bikin kita semua khawatir Les, gue mohon."

"Gue mau Razan, bang. Gue mau Razan pulang," seru Aleska dengan tangisannya yang semakin keras terdengar.

Rezan terus mengusap-usap punggung Aleska penuh kelembutan, menenangkan perempuan itu agar segera menghentikan tangisnya.

RAZANDRA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang