18.41

20.1K 1.4K 79
                                    

"Sedingin-dinginnya ice, kalau di hangatkan pasti akan mencair

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sedingin-dinginnya ice, kalau di hangatkan pasti akan mencair."
— Aleska Khansa Nerissa

🪐🪐🪐

Pagi ini Aleska berangkat sekolah bersama Razan, dan kini keduanya sudah tiba di sekolah beberapa menit yang lalu.

Ctek!

Razan melepaskan kaitan helm Aleska dan meletakkannya di atas motornya. Seraya menunggu Razan yang juga melepaskan helmnya, Aleska merapihkan rambutnya di kaca spion motor Razan.

"Rambut gue udah rapih belum?" tanya Aleska seraya memperlihatkan rambut hitam legamnya.

Razan tersenyum mengangguk. "Cantik," katanya dengan menepuk-nepuk kepala Aleska gemas.

Aleska mengerucutkan bibirnya, agak kesal dengan Razan. "Padahal gue nanyanya udah rapih atau belum, bukan gua cantik atau nggak."

"Tapi mau rapih atau pun nggak, ya tetep cantik bini gue mah," sahut Razan dengan godaannya.

Merasa salah tingkah mendengar perkataan Razan, Aleska malah mencubit gemas perut lelaki itu sampai sang empu mengaduh kesakitan akibat cubitan pedas Aleska.

"Sakit, yang."

Lagi, Aleska kembali mencubit perut Razan dengan begitu gemasnya. Aleska sangat heran, kenapa sih mulut Razan ini sama sekali sulit untuk di filter?!

"Yang, yang, pala lo peang!"

Tepat setelah mengatakan kalimat barusan, Aleska langsung berjalan meninggalkan Razan tanpa mau menunggu lelaki itu untuk turun dari motornya terlebih dahulu.

"Sayang, tungguin!" teriak Razan dengan godaannya.

"Bacot babi!" balas Aleska dengan memberikan jari tengahnya pada Razan.

🪐🪐🪐

"Ada apa, Sel?" tanya Aleska begitu keduanya sudah sampai di taman belakang sekolah.

Karena sebelum istirahat tadi, memang tiba-tiba saja Ansel mengirimkan pesan kepada Aleska untuk perempuan itu menemuinya di taman belakang sekolah.

"Gue mau tanya, Les."

"Sok, mau tanya apa?"

Jujur, dalam hati Aleska ia sudah deg-degan setengah mati, menerka-nerka pertanyaan apa yang akan keluar dari mulut Ansel nantinya.

"Lo deket kan sama Razan?" tanya Ansel to the point.

Sial, pertanyaan yang Aleska sedang hindari setengah mati, kini malah muncul secara gamblang keluar dari mulut Ansel.

"Gue---"

"Jawab jujur, gue benci pembohong."

"Iya, gue deket sama Razan."

RAZANDRA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang