"Terimakasih udah gak nyerah gitu aja, sekarang waktunya kita hidup sama-sama selamanya."
— Aleska Khansa Nerissa🪐🪐🪐
Tidak ada henti-hentinya untuk Aleska mensyukuri nikmat Tuhan yang selalu datang padanya, beberapa hari terakhir ini Aleska menjadi sering sekali mengunjungi Razan yang kondisinya semakin hari semakin membaik. Bahkan lelaki itu sudah tidak memerlukan bantuan alat-alat medis lainnya untuk ia bertahan hidup. Iya, Razan memang sudah sebaik itu sekarang meskipun Aleska masih harus menunggu Razan membuka kedua matanya.
Dan permintaan Aleska kepada keluarganya, Aleska ingin menjadi orang pertama yang akan di lihat Razan setelah lelaki itu bangun dari tidur panjangnya.
Sekarang Aleska sedang membersihkan tubuh suaminya, hanya sedikit di lap-lap saja dengan kain yang sudah ia rendam pakai iar hangat. Wajahnya selalu menampilkan guratan kebahagiaan kala dirinya mempunyai waktu berdua dengan Razan seperti ini.
"Aku mau cerita," ucapnya, masih sambil mengelap tubuh Razan.
"Kamu tau? Tadi pagi aku bangun gara-gara Ayra nangis. Ya udah dong aku susuin kan Ayranya sampai dia tidur," kata Aleska dengan penuh semangat.
"Nah pas Ayra udah tidur, aku taruh di kasur. Niatnya aku mau beres-beres rumah sebentar sebelum pergi ke sini, tapi apa coba? Ayra nangis pas aku tinggal," lanjutnya, masih terus bercerita, membayangkan ia kembali berada di situasi lucu itu.
Perempuan itu tertawa kecil setelah mengingat bagaimana tingkah ngeselin anaknya itu. "Belum selesai di situ, aku tidurin lagi Ayra sampai pules. Tapi ngeselinnya, pas aku coba bangun sedikit, Ayra nangis lagi!"
"Anak kamu itu ngeselin banget, susah banget di tinggal-tinggal sedikit sama aku. Maunya nempel terus, samanya kayak kamu," ujar Aleska dengan tawa kecilnya.
Selesai menceritakan ceritanya, Aleska terdiam, menatap wajah Razan yang masih saja tidur dengan sangat damai. Tapi tidak apa, Aleska yakin jika Razan pasti akan kembali membuka matanya dan pulang bersama dengannya ke rumah hangat mereka.
Perlahan Aleska mengulurkan tangannya, mengusap pipi dingin Razan menggunakan jari-jari lentiknya. "Tidurnya jangan kelamaan, ya? Aku kangen," ucap Aleska pelan berbisik di telinga Razan.
Cup!
"I love you, sayang. I miss you so badly, please wake up..."
Cup!
Terakhir, Aleska mengecup lembut bibir dingin Razan. Sedikit cukup lama dari biasanya, perempuan itu menutup kedua matanya, menahan air matanya agar tidak keluar sekarang. Kali ini Aleska benar-benar sangat merindukan Razan, merindukan Razan yang selalu akan membalas kecupan singkatnya menjadi lumatan lembut.
Cup!
Kedua mata Aleska terbuka, menampilkan kedua mata Razan yang sudah terbuka sempurna di bawahnya. Razan membalas kecupannya, hanya kecupan kecil seolah ingin memberitahu jika Razan sudah membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZANDRA [ ON GOING ]
Teen Fiction17+ "Lo pikir hasil dari berhubungan badan itu, batu kolar?" - Razandra Alvaskara Adzillio. 🪐🪐🪐 Razandra Alvaskara Adzillio, seorang lelaki berwajah tampan bak dewa Yunani yang menjabat sebagai salah satu most wanted SMA Garuda. Punya hobi bolos...