15.16

4.9K 242 45
                                    

"Bahagia aku itu kalau lihat dua perempuan kesayangan aku ini tersenyum cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bahagia aku itu kalau lihat dua perempuan kesayangan aku ini tersenyum cantik."
— Razandra Alvaskara Adzillio

🪐🪐🪐

Setelah berhasil menidurkan Ayra yang kecapekan menangis, Razan kembali ke kamarnya menemui Aleska yang tengah merapihkan tempat tidur mereka. Razan mendekat, helaan napas kecil sedikit terdengar di telinga Aleska yang membuat perempuan itu seketika menoleh dan menatap Razan dengan tatapan tanda tanyanya.

"Kenapa? Ayra udah tidur?"

Razan mengangguk pelan. "Udah, kecapekan nangis jadinya tidur. Kamarnya udah aku berisin, jadi kamu tinggal tidur aja gak perlu beresin kamar lagi."

Sejujurnya Aleska menyadari bahwa ada sesuatu yang mengganggu pikiran Razan, tapi entah kenapa Aleska ragu untuk menanyakannya begitu melihat wajah Razan yang berusaha untuk menyembunyikannya.

"Ada yang mau kamu omongin, ya?" tebak Aleska.

"Kamu lagi good mood gak, yang? Aku mau ngobrol sedikit aja, boleh?"

Aleska menganggukkan kepalanya samar, kini keduanya telah duduk bersebelahan dengan Aleska yang menyender hangat pada dada bidang Razan.

Cup!

Satu kecupan singkat Razan daratkan pada pucuk kepala Aleska, salah satu tangannya tidak berhenti untuk mengusap halus surai rambut Aleska yang sudah mulai memanjang.

"Ayra sering minta adek ke kamu?"

Deg!

Satu pertanyaan yang keluar dari mulut Razan berhasil membuat jantungnya berdegup kencang. Kini Aleska mengetahui akan kemana arah pembicaraan mereka malam ini. Entahlah, saat ini pikiran Aleska benar-benar blank mengingat bagaimana takutnya ia dengan sebuah pertanyaan yang selama ini ia harap tidak akan pernah terucap, malah akan kembali keluar dari mulut Razan.

"Sayang, kamu masih takut?" tanya Razan dengan suara lembutnya. Tidak ada nada tuntutan dari sana, Razan benar-benar berusaha membuat Aleska agar tidak tersinggung pada pertanyaannya.

Aleska menatap kosong ke arah depannya, "Aku bukan sekedar takut Raz, tapi aku bener-bener trauma sampai rasanya aku berharap ingatan aku saat itu hilang aja."

Jantung Aleska berdetak cepat tepat setelah ia menyelesaikan kalimatnya, bahkan kini kedua matanya sudah memanas dengan genangan air mata yang siap terjun bebas di kedua pipinya.

Usapan tangan Razan kini bukan lagi di surai rambut Aleska, melainkan berpindah menjadi usapan lembut di pipinya, "Hey, it's okay... Maaf, aku cuma mau nanya sedikit sayang. Gak apa-apa, sini aku peluk," ucap Razan seraya membawa tubuh Aleska untuk masuk ke dalam dekapan hangatnya.

"Maaf, jangan takut gak apa-apa, aku di sini..."

Dekapan Aleska semakin mengerat, rasa takutnya saat ini benar-benar menguasai dirinya sampai rasanya ia ingin berteriak kencang seiring dengan derasnya air mata yang keluar dari kedua mata cantiknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAZANDRA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang