RAZANDRA [ ON GOING ]

18.43

"Ingat, tamu tidak akan pernah masuk ke dalam rumah jika tuan rumah tidak akan pernah membukakan pintu untuk si tamu."
— Anselya Natasya Belle

🪐🪐🪐

"Buna!" seru Aleska begitu sangat semangatnya ketika melihat Zheya yang sedang menata piring-piring di meja makannya.

Aleska berlari dan berhambur ke dalam pelukan Zheya, melepas rindunya yang beberapa minggu belakangan ini belum bertemu dengan Zheya.

"Ya ampun mantu buna udah dateng, gimana kamu sehat sayang?"

Pelukannya terlepas, Aleska menganggukkan kepalanya dengan senyumnya yang mengembang sejak tadi masuk ke dalam rumah mewah milik mertuanya.

"Sehat bun, Razan juga sehat. Kalau buna sama yang lain gimana?" jawab Aleska.

Zheya tersenyum manis melihat menantunya yang sudah ia anggap sebagai anak kandungnya sendiri terlihat begitu sangat cantik hari ini.

"Alhamdulillah, semuanya sehat sayang. Oh iya, Razan ke mana?"

"Razan tadi langsung ke kamarnya bun, katanya ngantuk banget dia capek semalem habis jalan-jalan sama aku."

"Ada yang habis di suprisein tuh bun!" sahut Queena yang tiba-tiba saja datang bergabung dengan Aleska dan Zheya.

Zheya tertawa kecil melihat salah tingkah Aleska yang rahasianya di bocorin oleh Queena. Melihatnya, Zheya seperti kembali ke masa-masa mudanya ketika bersama Arkha dulu.

Momen-momen indah itu benar-benar melekat lekat di memori Zheya.

"Anak buna kasih suprise apa ke kamu, cerita dong ke buna," pinta Zheya dengan penasarannya.

"Cuma---"

"Di bawa ke bukit, terus ngeliat ke langit eh banyak petasan kembang api tuh! Udah gitu ya bun, petasannya bang Razan pesen sendiri yang ada tulisan 'happy birthday, Leska' sama 'I love you, Leska' nya bun!"

Alih-alih Aleska menjawab, tapi malah Queena yang beralih menjawab dengan sedikit godaannya pada Aleska yang kini sudah tersipu malu melihat Zheya yang sudah tersenyum penuh arti pada Aleska.

"Buna seneng dengernya, harapan buna buat kamu sama Razan semoga selalu di berikan kebahagiaan dan keberkahan dalam rumah tangga kalian," ucap Zheya seraya memberikan usapan lembut pada lengan Aleska.

"Walaupun buna tau banget rasanya menikah tanpa rasa cinta, pasti sulit banget. Apalagi dulu papah itu dingin-dingin nyebelin sedikit, tapi inget pesen buna, rasa cinta kalian pasti akan timbul cepat atau lambat nanti."

Aleska tersenyum tipis menganggukkan kepalanya mengerti dan kembali memeluk tubuh Zheya menyembunyikan wajahnya di balik punggung Zheya.

"Leska, walaupun buna gak pantes bilang ini ke kamu, tapi buna mohon tolong jangan tinggalin Razan ya? Semoga kamu bisa bikin Razan lebih baik lagi, Razan tuh anak buna yang paling hangat sebenernya kalau kamu bisa nyelam lebih dalam lagi ke hati bekunya," ucap Zheya pelan di sela-sela pelukan keduanya.