23.00

20.1K 1.3K 53
                                    

"Sekali gue bilang lo, maka seterusnya sampai kapanpun pemenangnya akan tetap lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekali gue bilang lo, maka seterusnya sampai kapanpun pemenangnya akan tetap lo."
— Razandra Alvaskara Adzillio

🪐🪐🪐

Melihat Razan yang baru saja datang ke basecamp mereka, Lizee langsung berlari menemui Razan di ruang tengah biasa mereka berkumpul.

Satu sentakan kuat, Lizee berhasil menegakkan tubuh Razan kembali dengan mencengkeram erat kerah baju Razan. Lelaki yang berstatus menjadi sahabat terlama Razan, kini menatap Razan dengan tatapan tajam menghunusnya.

"Bangsat! Kenapa lo gak bilang kalau Ansel dateng?!" geram Lizee dengan penuh emosinya.

Bahkan saking Lizee merasakan amarahnya, urat-urat di leher serta wajahnya terlihat menonjol keluar menambah kesan yang menyeramkan ketika lelaki itu sedang marah.

"Lebih bangsatnya lagi, ternyata lo pengecut Razan!"

Bugh!

Lizee melayangkan pukulan telak di area pipi Razan. Terlihat lelaki itu tersungkur ke belakang akibat tidak siapnya dengan pukulan Lizee.

Tidak hanya di situ, setelah Razan terjatuh pun Lizee tetap mendekat ke arahnya dan kembali melayangkan beberapa pukulan di area wajah Razan yang lain.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

"Bangsat!" teriak Lizee dengan penuh emosinya.

Sedangkan Razan, kini hanya bisa diam memasrahkan dirinya di dalam cengkraman tangan Lizee.

Brak!

Lizee mendorong keras tubuh Razan sampai lelaki itu kembali tersungkur ke lantai dengan keadaannya yang sudah sedikit lemas.

"Zee udah, dia temen lo," peringat Gyio yang mencoba memundurkan Lizee dari hadapan Razan.

Lizee mendorong keras tubuh Gyio yang menghalanginya. Lelaki itu mengepalkan kedua tangannya kuat.

"Justru karena dia temen gue makanya gue mau sadarin!"

"Tapi nggak gini caranya, Zee. Bicarain pelan-pelan," sahut Jeonra yang sejak tadi sudah membantu Razan untuk kembali pada duduknya.

"Sorry, gue juga gak tau kalau Ansel balik," jujur Razan.

"Terus tentang perasaan lo, lo juga gak tau? Lo gak mungkin mau bilang ke kita buat pisah sama Aleska kan?"

Razan cepat menggeleng keras, karena tidak ada sedikitpun bagi Razan untuk mempunyai niat berpisah sama Aleska. Sumpah, Razan berani bersumpah akan hal itu.

"Bangsat, sekali pun kalau gue gak ada perasaan sama Aleska sekarang, itu pun bukan gak ada, tapi karena belum!"

"Dan yang kalian perlu tau, gak ada sedikitpun niatan gue buat lepasin Aleska gitu aja!" Razan berseru menggeram dengan suaranya yang naik satu oktaf.

RAZANDRA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang