RAZANDRA [ ON GOING ]

22.35

"Razan, lo itu luka gue. Tapi bodohnya gue suka dengan sakit itu, karena mau bagaimanapun sakitnya, lo tetap obatnya."
— Aleska Khansa Nerissa

🪐🪐🪐

"Mamah, sumpah aku kangen banget sama mamah," ucap Aleska pada perempuan di seberang sana.

"Sama sayang, mamah juga kangen banget sama anak kesayangan mamah. Kamu gimana kabarnya?"

"Lagi berusaha baik-baik aja sih," jawab Aleska pelan.

"Ada masalah? Razan jahat sama kamu?"

"Nggak jahat, dia baik. Kita cepet akrab kok, walaupun dia agak irit omong sedikit. Tapi mah, tetap aja. Aku sama Razan gak ada perasaan ke satu sama lain."

Terdengar suara helaan napas panjang dari seberang sana, membuat Aleska merasa sedikit tidak enak jika harus berkata demikian kepada Sela.

"Sayang, maafin mamah udah bikin kamu berada di situasi seperti sekarang. Ini semua keputusan papah, dan mamah yakin papah kamu pasti tau yang terbaik buat kamu," ujar Sela dengan sangat lembut.

"Kalian kan juga baru kenal, gak mungkin langsung timbul rasa diantara kalian. Tapi sayang, mamah sangat yakin kalau Razan tuh anak yang baik-baik."

"Maaf mah, harusnya aku gak ngomong kayak gitu ke mamah," kata Aleska turut menyesal.

"Mamah paham, kalau ada apa-apa cerita ke mamah ya sayang? Kamu itu anak kesayangan mamah, mamah pasti kasih yang terbaik buat kamu bahagia."

"Makasih mah, aku tutup dulu ya, belum masak buat Razan."

"Anak mamah udah gede, baik-baik ya sayang. Layanin suami kamu sebaik mungkin," ucap Sela sedikit sendu.

"Pasti mah, bye mah!"

"Bye, sayang!"

Tut..

Sambungan telfon keduanya terputus, Aleska meletakkan handphonenya di atas nakas. Kemudian ia berjalan menuju dapur, membuat masakan untuk makan malamnya dengan Razan nanti.

Bukan masakan yang waw banget, hanya masakan rumah biasa pada umumnya.

Dengan cekatan dan keterampilannya, Aleska membuat sayur sup yang Aleska padukan dengan udah saus tiram sebagai menu tambahan lainnya.

Memang yang Aleska dengar, Razan sangat menyukai masakan seafood. Jadi ketika tadi ke pasar setelah pulang sekolah sebelum ia kembali ke rumah, ketika melihat udang Aleska langsung membelinya tanpa berpikir dua kali.

Meski cukup membutuhkan waktu beberapa saat untuk Aleska menyelesaikan masakannya, dalam empat puluh menit kemudian Aleska sudah menyelesaikan masakannya.

Semua menu nasi dan lauk pauk Aleska siapkan di atas meja makan, karena sebentar lagi pasti Razan akan keluar kamar setelah berlama mandi di kamar mandi.