"Impian kita masih terlalu banyak kalau harus terhenti gitu aja, Les. Ayok kita berpegangan tangan kuat-kuat meskipun harus sambil melangkah di atas duri-duri tajam itu."
— Razandra Alvaskara Adzillio🪐🪐🪐
Tiga hari terpisah dengan jarak, membuat Aleska sangat merindukan suaminya, Razan. Tidak ada hari tanpa dirinya menangis dan tidak mau makan jika belum di hubungi Razan lebih dulu. Bahkan Sela dan Zheya pun sampai kebingungan mencari cara agar anaknya itu mau makan walaupun beberapa suap saja pun.
"Sayang, makan dulu yuk? Buna suapin, ya?" Sudah hampir sepuluh menit lamanya Zheya membujuk Aleska agar perempuan itu mau makan.
Aleska menggelengkan kepalanya lemah, ia masih setia memandangi handphonenya, menunggu Razan untuk segera menghubunginya. Sedangkan Queena sedah sejak tadi menghubungi Razan agar lelaki itu segera menelfon Zheya, tapi belum juga ada jawaban dari lelaki itu.
"Leska, emang kamu tega sama anak kamu kalau gak makan? Kasian loh sayang, dia kelaperan," ujar Zheya sambil mengusap surai rambut Zheya dengan penuh perhatiannya.
Aleska melirik ke arah perut buncitnya, di sana perutnya sudah semakin membesar yang artinya anaknya pun juga semakin berkembang di dalam sana.
Ingin sekali rasanya Aleska egois sesaat, hanya ingin mempunyai waktu sendiri tanpa gangguan orang lain yang menyuruhnya untuk makan. Tapi lagi-lagi, pikiran itu selalu teralihkan dengan keluarganya yang malah semakin mencoba setia menemaninya sampai membuat Aleska harus berkali-kali mengucapkan rasa syukur karena masih di pedulikan keluarganya.
"Buna, bang Razan gak angkat telfon Queena," adu Queena sambil mendengus jengkel.
Aleska menatap adek iparnya itu yang baru saja datang dengan benda pipih di tangannya. "Udah Queena, gak usah di telfon. Mungkin emang lagi sibuk," kata Aleska pelan.
Zheya yang melihat tidak adanya senyuman sama sekali di wajah Aleska selama tiga hari ini juga merasa sangat kasihan dengan menantu kesayangannya itu. Orang tua mana yang merasa senang ketika salah satu anak mereka sedang merasakan kesedihan? Meskipun itu hanya menantu saja pun rasanya Zheya tetap saja sangat paham dengan perasaan perempuan itu.
"Buna, suapin Leska ya?"
"Boleh, apapun buat anak buna pasti buna lakuin," ujar Zheya dengan perasaan bahagianya setelah beberapa waktu membujuk Aleska makan, akhirnya perempuan itu mau menerima suapannya.
"Kak Leska makan yang banyak, biar dedeknya gede di perut."
Aleska tersenyum tipis mendengar ucapan Queena, hatinya menghangat ketika mengetahui jika banyak sekali orang-orang yang menyayangi calon anaknya dan menunggu calon anaknya keluar dengan antusiasme mereka.
"Kalian sayang ya sama dedeknya?" tanya Leska sambil menerima suapan dari Zheya.
"Sayang banget! Queena udah gak sabar mau gendong dedeknya, mau ajak main terus, mau denger dedeknya manggil Queena, aunty," jawab Queena dengan binaran di matanya yang penuh dengan antusiasnya dan tak pernah gagal membuat Aleska tersenyum haru.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAZANDRA [ ON GOING ]
Teen Fiction17+ "Lo pikir hasil dari berhubungan badan itu, batu kolar?" - Razandra Alvaskara Adzillio. 🪐🪐🪐 Razandra Alvaskara Adzillio, seorang lelaki berwajah tampan bak dewa Yunani yang menjabat sebagai salah satu most wanted SMA Garuda. Punya hobi bolos...