16.38

22.3K 1.4K 100
                                    

"Butuh waktu lama untuk melihat lo dengan lelaki lain tanpa harus melibatkan perasaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Butuh waktu lama untuk melihat lo dengan lelaki lain tanpa harus melibatkan perasaan. Terimakasih Les, karena lo gue belajar caranya untuk menyerah."
— Zaniar Saregan Nakala

🪐🪐🪐

"Aleska, tunggu!" seru Zaniar begitu melihat Aleska yang berjalan tak jauh darinya. Segera, ia menyusul Aleska yang sudah menghentikan langkahnya.

"Eh, kenapa Zan?" tanya Aleska.

"Mau ngomong sebentar boleh?" tanya balik Zaniar.

"Penting?"

"Iya, sebentar aja Les."

Aleska mengedarkan pandangannya ke arah sekitarnya, merasa gugup dengan menggigit bibir bawahnya, setelah beberapa detik ia berpikir, kemudian ia menganggukkan kepalanya pelan.

"Tapi gak di sini, ya? Di taman aja, gimana?"

Zaniar tersenyum tipis dan menyetujui saran Aleska untuk berbicara di sana.

Setelah mereka berjalan sedikit ke taman belakang sekolah, akhirnya keduanya sampai di taman itu dan mencari tempat di bawah pohon rindang yang sedikit tidak bisa terdengar oleh orang lain, meskipun nyatanya kini hanya ada dirinya dan Zaniar saja.

"Kenapa, Zan?" tanya Aleska membuka percakapan di antara keduanya.

"Lo udah ada jawabannya?" tanya Zaniar.

Aleska diam, mulutnya seakan terasa kelu tidak bisa menjawab pertanyaan yang akhir-akhir ini sedang ia hindarkan.

"Zan, sorry---"

"Kenapa? Karena Razan?" tanya Zaniar menebak.

Aleska menghela napasnya panjang, sejujurnya ia merasa sangat tidak enak kepada Zaniar. Tapi apa boleh buat? Semuanya sudah terjadi begitu saja, terlebih dengan kejadian beberapa waktu lalu yang membuat Aleska semakin terikat pada Razan.

"Zan bukan gitu, maksud---"

"Apa? Akhir-akhir ini lo ngejauh dari gue, lo jadi jarang bales chat gue, gue juga jadi sering liat lo suka bareng sama Razan," kata Zaniar memotong kembali ucapan Aleska.

"Zan, gue sibuk."

"Sibuk apa? Sibuk pacaran sama Razan?" tanya Zaniar kembali dengan nadanya yang terdengar ketus ketika menyebutkan nama Razan.

"Zan kok lo gitu?" tanya Aleska heran.

Pasalnya yang Aleska tau, Zaniar itu selalu lembut padanya tidak pernah berkata ketus seperti itu.

"Sorry Les, bukan gitu maksud gue. Gue cuma mau jawaban lo apa?"

"Zan, gue minta maaf. Gue gak bisa terima lo, ada sesuatu yang bikin kita gak bisa bersatu," jawab Aleska dengan matanya yang sudah hendak mengeluarkan air matanya.

RAZANDRA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang