16.16

22K 1.5K 205
                                    

"Meskipun lo suka cokelat, tapi kalau dia suka matcha, lo tetep gak akan pernah bisa maksain yang lo suka adalah yang terbaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Meskipun lo suka cokelat, tapi kalau dia suka matcha, lo tetep gak akan pernah bisa maksain yang lo suka adalah yang terbaik."
— Razandra Alvaskara Adzillio

🪐🪐🪐

Razan memasuki rumah besar nan megah itu dengan ekspresi datarnya yang menghiasi wajah tampannya. Matanya menajam, kilatan matanya membuat siapa pun seseorang yang melihatnya merasakan aura dingin lelaki itu.

Bruk!

Razan melemparkan tas ranselnya dan menghempaskan tubuhnya jatuh ke atas sofa mahal di ruang keluarganya.

"Sopan kamu begitu?" tanya Arkha yang baru saja datang dengan secangkir kopi hangat di tangannya.

Razan mendengus kesal, menyalimi punggung tangan Arkha dengan takzim.

"Mana istri kamu?"

"Gak tau," jawab Razan pelan.

Tepat setelah Razan menjawab pertanyaan Arkha, tiba-tiba saja dari belakang sudah ada tangan lain yang menjewer telinganya dengan sangat teganya.

"Awsh, sakit-sakit!" seru Razan mengaduh kesakitan.

"Enak, hm? Sakit?" tanya Zheya dengan tangannya yang masih menjewer telinga Razan, memberikan lelaki itu pelajaran setelah membuat onar di sekolahnya.

"Bun, sumpah sakit bun," ringis Razan.

Zheya melepaskan jewerannya yang meninggalkan bekas kemerahan di telinga Razan. Melihat itu Zheya tidak tega juga sih, tapi terkadang Razan tuh emang harus di beri pelajaran. Tidak bisa di baikin terus-terusan jika sudah melakukan kesalahan.

"Kamu udah mau lulus, gak capek buat onar terus bolak-balik masuk bk? Buna aja capek di panggil terus ke sekolah, masa kamu gak capek Razan?"

Razan menundukkan kepalanya ke bawah, tidak berani menatap Zheya ketika perempuan yang berstatus menjadi ibunya itu tengah memarahinya.

"Razan, kamu udah punya istri. Stop dong sayang buat onarnya, kamu harus jadi contoh yang baik buat istri dan anak kamu nanti," ucap Zheya dengan sangat lembut seraya perempuan itu mengelus surai rambut Razan.

"Maaf, bun. Maafin, Razan."

Zheya tersenyum tipis melihat Razan yang langsung memeluk tubuhnya dengan sangat erat.

"Tuh, kamu tuh kalau buna lagi marah suka banget tiba-tiba peluk. Buna yang mau marahinnya juga gak tega, Razan," kata Zheya dengan helaan napas panjangnya.

"Anak sama emak samanya, gak ada bedanya. Kalau udah berduaan, lupa sama suami dan bapaknya," celetuk Arkha yang sejak tadi di kacangin dengan Razan dan Zheya.

"Noh, papah kamu kangen sama kam---"

"ABANGGGGG!!!!"

Dari atas anak tangga seorang perempuan berbaju piyama biru berlari cepat menuju Razan yang masih berada di dalam pelukan Zheya.

RAZANDRA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang