20.12

18K 1.2K 75
                                    

"Ternyata chapter kita udah selesai sampai di sini, ya? Sekarang gue tutup ya, Les? Semoga ada satu cerita happy ending tentang kita, meskipun itu cuma one shoot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata chapter kita udah selesai sampai di sini, ya? Sekarang gue tutup ya, Les? Semoga ada satu cerita happy ending tentang kita, meskipun itu cuma one shoot."
— Zaniar Saregan Nakala

"Sssttt, Raz! Nomer delapan belas apa?" tanya Lizee berbisik dengan cara menoel-noel punggung Razan menggunakan pulpennya.

"Plus," jawab Razan asal.

"Sial, otak lo nyet! Ngapa jadi ke sana?"

Razan terkekeh kecil mendengar Lizee mengumpat kesal di belakangnya karena kejahilannya.

"Jawabannya c," kata Razan.

Sudah empat hari mereka menjalani ujian sekolah, dan itu menandakan hanya tinggal satu hari lagi yaitu hari esok ujian terakhir mereka sebelum mereka benar-benar lulus SMA.

Dari Razan, maupun Lizee, Gyio, dan Jeonra yang memang bertabiat sangat malas untuk belajar, kini semuanya benar-benar menjadi giat belajar demi mendapatkan sebuah nilai yang memuaskannya di akhir nanti.

Ya meskipun memang telat belajarnya, tapi setidaknya mereka ada kemauan belajar di akhir dari pada tidak sama sekali belajar sampai akhir, kan?

"Sssttt, Gyi! Dua satu apa?" Kini gantian, Razan yang bertanya kepada Gyio seperti Lizee sebelumnya yang bertanya kepadanya.

"Plus," jawab Gyio asal mengikuti jawaban Razan sebelumnya.

"Bangke!"

Gyio tertawa kecil, merasa sangat senang dan seru ketika berhasil menggoda Razan sampai kesal seperti itu.

"B bang, b," jawab Gyio pada akhirnya.

Jeonra melihat sekelilingnya, sedari tadi ia memperhatikan teman-temannya yang saling bertanya satu sama lain. Kini hanya Jeonra saja lah yang belum bertanya pada teman-temannya. Karena memang posisi Jeonra sangat tidak mendukung untuk ia bertanya, Jeonra berada di urutan ke dua di mana sangat dekat dengan meja pengawas.

Tapi setelah Jeonra perhatikan, sepertinya pengawas itu sedang tertidur pulas di mejanya dengan kepalanya di tumpukan di atas mejanya.

Ini kesempatannya untuk bertanya, pikirnya. "Pssttt! Psssttt! Zee!" bisik Jeonra pelan.

"Psssttt! Weh, psssttt!"

"HEI, JEONRA!" teriak pak Agung dengan pelototan tajamnya dari tempatnya berada.

Seketika tubuh Jeonra langsung menegang mendengar teriakkan menggelar dari pak Agung yang sudah menatapnya sangat tajam.

"A-apa, pak?" jawab Jeonra sedikit gugup.

"Kamu ngapain pssttt, pssttt gitu hah? Mau nyontek kamu, ya?!"

"Ngapa ketewaknya pas gue si anj?!" batin Jeonra merutuki kesialannya yang gagal menyontek.

RAZANDRA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang