23.39

15.8K 1.1K 24
                                    

"Kita, adalah sebuah ketidaksengajaan yang sudah di atur dengan baik oleh Tuhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita, adalah sebuah ketidaksengajaan yang sudah di atur dengan baik oleh Tuhan."
— Razandra Alvaskara Adzillio

🪐🪐🪐

"Malem ini kamu gak kemana-mana, kan?" tanya Aleska yang baru saja datang dari dapur dengan sepiring dimsum di tangannya.

Razan menggeleng singkat, masih terlalu fokus dengan film bergenre action kesukaannya.

"Berarti kita jadi dong malmingan?" Mata Aleska berbinar bahagia.

Razan melirik Aleska sekilas yang sedang memakan dimsum sebelum ia kembali menganggukkan kepalanya singkat.

"Aku laper," ucap Aleska mengadu seraya memegang perutnya.

"Itu udah makan," jawab Razan tanpa melirik Aleska sedikit pun.

Aleska mengerucutkan bibirnya kesal lantaran Razan yang masih saja mencueki dirinya. Padahal jika di pikir-pikir saja sepertinya Aleska tidak membuat Razan kesal, walaupun lebih tepatnya adalah belum membuat Razan kesal.

"Kamu denger gak sih aku laper, Raz?!"

Razan menoleh menatap Aleska dengan tatapan datarnya. "Terus aku harus gimana? Kamu kan lagi makan, Leska."

Aleska membalas tatapan datar itu dengan diamnya.

Brak!

Tanpa peduli Razan akan kembali marah padanya lagi atau akan seperti apa, Aleska meletakkan piring makannya dengan sedikit membantingnya di atas meja kaca sampai menimbulkan suara kencang.

"Kamu kenapa si, Les?" tanya Razan yang sepertinya sudah mulai agak geregetan dengan Aleska.

"Kamu yang kenapa?! Dari tadi diemin aku aja!"

Razan menghela napasnya panjang, kesabarannya kali ini kembali di uji oleh kelakuan Aleska. "Iyaa maaf, sayang. Aku lagi fokus nonton film, bukan niat cuekin kamu," kata Razan berujar pelan.

"Oh ya udah. Kamu malmingan sama tuh film aja, jangan sama aku. Bye!"

Sebelum benar-benar pergi meninggalkan Razan yang masih menatapnya dengan sendu, Aleska melayangkan jari tengahnya ke arah Razan seraya memberikan tatapan sinis terhadap lelaki yang kini wajahnya sudah memelas sempurna.

Aleska mengeluarkan setelan baju perginya, ia buru-buru langsung memakainya. Memang sebelumnya Aleska sudah menyiapkan semuanya untuk pergi malem mingguan nanti malam, tapi berhubung Aleska sedang marahan dengan Razan, hal hasil Aleska memutuskan untuk pergi malam mingguan sendiri tanpa Razan.

Masa bodo lelaki itu akan menyusulnya nanti atau nggak, ia ingin mengetes bagaimana reaksi Razan jika Aleska pergi sendirian keluar malam-malam.

Sedikit di lirik-lirik, pintu kamar Aleska belum terbuka juga semenjak ia masuk tadi sampai kini Aleska sudah selesai berganti baju dan memoleskan wajahnya dengan make up natural.

RAZANDRA [ ON GOING ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang