"jen, dimana?" jeno yang baru saja menyelesaikan rapat bulanan nya mengerutkan keningnya saat suara telepon dari yeji berbunyi di saku jas nya yang kanan.
"di kantor, kenapa? Kamu bukannya lagi ada jadwal ketemu pasien kan hari ini?" Jeno bertanya sambil masuk ke dalam lift kantornya.
Jeno tersenyum membalas sapaan dari pegawai pegawai nya yang menyapa dirinya begitu menyadari kehadiran dirinya di lift yang tentu saja sedikit membuat mereka terkejut karena tidak biasanya bos besar mereka turun menggunakan lift khusus karyawan karena biasanya jeno akan turun melalui lift khusus yang berada di ruangan rapat.
"nah karena aku lagi praktek, kamu bisa kan dateng ke sekolah eric?" jeno mengerutkan keningnya. Ia berjalan menuju ruangannya untuk mengambil kunci mobil miliknya yang tertinggal di saku jas yang satunya. Firasat nya mengatakan kalau ada yang salah dengan putra satu-satunya itu.
"Dia kenapa lagi? Buat masalah apa lagi dia?" Jeno bertanya karena ini bukan kali pertama dia dipanggil ke sekolah. Entah ulah apa saja yang dilakukan oleh anaknya sehingga ada saja kelakuannya yang membuat jeno tepuk jidat.
"dia berantem sama temen kelasnya" yeji menyahut pasrah, sudah tidak tahu harus berbuat apa dengan kelakuan nakal si bocah yang baru masuk TK tapi sudah berbuat macam-macam itu.
"astaga, sama siapa kali ini?" jeno mendesah lelah sambil membuka bugatti miliknya. Bugatti mahal yng sering menjadi alat transportasi miliknya sejak dia SMA masih ia simpan, itu mobil mahal tentu saja jeno tidak buang.
"ngga tau, tapi abang-abang nya juga ikut berantem"
Jeno memijat puncak hidungnya. "gue mau bilang ya tuhan tapi gue ngga percaya tuhan" ujarnya pasrah, yeji tertawa.
"Well, good luck, husband. He is your copycat"
***
Jeno menikah setelah berkencan setelah enam tahun lamanya berkencan dengan yeji. Dengan susah payah tentu saja mereka berkencan karena jeno harus dibawa ke amerika setelah insiden penembakan yang dilakukan oleh istri presiden kala itu. Jeno dibawa ke sana untuk melakukan pengobatan karena jantung barunya belum bisa menyesuaikan kondisinya dengan tubuh jeno.
Setelah satu tahun ia berjuang di rumah sakit, akhirnya dokter menyatakan bahwa jeno sudah kembali beraktivitas seperti biasa. Dan jeno memutuskan untuk kuliah, dengan otaknya yang cerdas dan kegabutan nya karena dilarang ikut misi sementara oleh taeyong, akhirnya dia mengambil dua jurusan secara langsung.
Wah bukan main, jurusannya. Kalian tahu apa?
Teknik penerbangan dan bisnis internasional.Dia mengambil kuliah offline untuk teknik penerbangan dan bisnis secara online karena dia harus beristirahat dan tidak boleh banyak beraktivitas, itupun dia tidak ikut mengambil asrama karena kesehatan nya. Jadi dia tetap tinggal di asrama nya saat berkuliah disaat teman teman lainnya harus asraam, dia tetap tinggal di flat rumah mereka.
Jeno pulang di tahun kelima mereka berkencan dengan yeji sekarang yang bekerja menjadi psikolog di sebuah rumah sakit yang cukup terkenal, jeno memutuskan untuk meminang wanita yang menemaninya di saat saat terendahnya.
Dan ditahun tersebut pula, yeji diberi berkat dari Tuhan. Ia langsung mengandung setelah tiga bulan menikah dan tentu saja dibalas sorakan bahagia dari kembarannya serta saudara saudara iparnya yang lain yang lebih dulu memiliki keturunan.
Disaat itu, jeno yang tidak tahu kalau istrinya hamil hanya berangkat bekerja seperti biasanya. Ia melakukan pekerjaan seperti biasa, survei tempat, turun ke lapangan, hingga saat makan siang ia mual mual hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM [The beginning]
Fanfictionapakah ketika mereka mendapatkan kata 'normal' adalah sebuah akhir atau merupakan sebuah awal dari semuanya? Sequel of REGNO, read REGNO first before you read this story NCT ft TBZ, ATEEZ