"SAYANG, WE'RE HOME--HMPPPPH" jaehyun langsung menutup mulut anaknya yang berteriak sembari masuk ke dalam rumah mereka. Ia melotot galak le arah juyeon yang juga mendelik karena mulutnya ditutup oleh jaehyun.
"that's only for me, little kid" jaehyun berujar sinis kepada juyeon yang juga dibalas tatapan sinis dari sang putra.
Sementara hyunjae? Dia udah masuk duluan. Kelamaan kalau nunggu papa sama adek nya nge drama.
"MAMA, WHERE ARE YOU" hyunjae berteriak di ruang tamu sambil meletakkan tas bergambar iron man milik nya di sofa.
"KITCHEN, KIDDO" hyunjae langsung berlari menuju sumber suara dimana mama nya sedang memasak untuk makan malam.
"mama, i miss you" rose tertawa pelan saat sang sulung menubruk nya dengan pelukan. "i miss you too, jaehyun junior. So? Where's juyeon?" rose langsung bertanya kepada putranya yang masih memeluk paha nya, karena ya memang tinggi hyunjae segitu. Maklum masih piyik.
"With papa" jawabnya singkat.
"MAMA" kini giliran rose menoleh saat mendengar suara diiringi telapak kaki yang berlari mendekat ke arahnya. Juyeon yang masih memakai baju seragam nya nampak berlari kemudian memeluk paha satunya. Dibelakangnya ada jaehyun yang sedang melonggarkan dasinya.
"Gimana? Tadi udah ribut ngapain aja?" Rose bertanya kepada kedua putranya yang menyengir. "that's not me yang ribut mama, but dede did" hyunjae bercerita antusias. Jaehyun menatap anaknya sepet kemudian menoyor kepala hyunjae. "you too. Kamu juga ikut ribut, ya!"
"Auch" dengan dramatis nya hyunjae terjatuh, jaehyun menatap putra sulungnya datar. "dih, tadi aja mukul temennya ngga kenapa napa, ini didorong sebentar udah jatuh aja"
"we didn't punch them, but dede punch them until they are bleeding" juyeon menatap bapaknya serius, memberikan pernyataan perlindungan terhadap kakaknya. Hyunjae menganggukkan kepalanya cepat.
"Oh ya? Is dede alright?" Rose kembali bertanya menimpali pernyataan yang dibuat oleh putra putranya. Si kembar menganggukkan kepalanya.
"He is. Dede is a strong boy. He's like hulk. They fainted after dede punch them. But, kokoh isn't alright. He must feeling unwell after this" juyeon menundukkan kepalanya, membayangkan saudara sepupunya yang tadi menangis begitu kencang.
"Oh ya? What did you know that he's not feeling well, juyeon?"
"He's crying so loud. I'd never seen him crying that loud, mama" kini giliran hyunjae yang menyahut. Rose menatap jaehyun meminta pernyataan. Jaehyun menganggukkan kepalanya pelan.
"can you tell me what's make kokoh crying, boys?" Kedua anak kembar nya menganggukkan kepalanya.
"He's doused by someone with hot water. Kokoh melepuh di tangan semuanya, mama. I'm sad because i can't help kokoh from crying" hyunjse berujar. Rose tentu saja shock bukan main mendengar kabar kalau keponakannya disiram air panas.
"Oke. Thank you for sharing this day to mama, kids. Now, take off your clothes and please take a bath. Mama mau buat dinner buat kalian. Understand?" Mereka menganggukkan kepalanya. "Yes mama. let's go, juyeon"
Rose menatap kepergian dua anak kembar nya yang sedang berlari menyusuri lantai satu rumah mereka menuju kamar untuk mandi. Ia kemudian menoleh ke arah suaminya yang sudah berkutat dengan iPad miliknya. Lengan kemejanya sudah ia gulung hingga siku dan wajahnya yang lelah.
"mau teh?" Rose menawarkan suaminya. Jaehyun menoleh. "Sure. With extra sugar, ya" rose hanya menganggukkan kepalanya melihat suaminya sudah mulai kembali bekerja padahal makan malam sebentar lagi sudah siap. Tapi rose tahu, jaehyun tidak bekerja sebagai direktur di kantor, melainkan seorang mata-mata karena dia sekarang menggunakan ipad miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM [The beginning]
Fanfictionapakah ketika mereka mendapatkan kata 'normal' adalah sebuah akhir atau merupakan sebuah awal dari semuanya? Sequel of REGNO, read REGNO first before you read this story NCT ft TBZ, ATEEZ