KINGDOM [The beginning]

the beginning

"pembunuhan lima orang dengan motif yang sama terjadi malam hari tadi.  Lima orang tanpa hubungan kekerabatan meninggal dengan leher terputus hingga kepala dan tubuhnya ditemukan terpisah di beberapa tempat"

seorang pria bertubuh tinggi besar nampak berdiri di depan jendela yang menunjukkan pemandangan keramaian kota malam hari ini dengan secangkir kopi yang masih mengepul di tangan kanannya sementara tangan kirinya masuk ke dalam saku celana kain miliknya.

"jae, gue makan malem dulu, ya? mau nitip sesuatu ngga?" pria itu, jaehyun, yang sedang menatap keramaian melalui kaca yang ada di lantai tempat kerja nya.

jaehyun menoleh dan menggelengkan kepalanya. "adek gue bakal kesini. Bawa makanan mereka. Balik aja. ngga ada kerjaan kan?" jungwoo, Pria yang menjadi sekretaris jaehyun itu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lebar. "beneran nih? Ntar gue sampai rumah ditelponin karena ada kerjaan yang belum kelar" tanya jungwoo memastikan karena bos nya ini biasanya seenak jidat meminta dia mengerjakan pekerjaan kantor padahal dia sudah sampai rumah.

"sejauh ini aman. Tenang aja lah ada jeno juga nanti yang bisa gue jadiin babu" ujar jaehyun membuat jungwoo tersenyum. "oke deh. Gue balik. Mau cuddle aja sama istri. Bye bye pak bos"

jaehyun hanya berdecih mendengar jungwoo yang bersorak gembira. emang ya karyawan mana yang ngga senang saat batal lembur!

setelah jungwoo pergi, jaehyun mendudukan diri nya di meja masih melihat keramaian khas pulang kantor. Semuanya sudah beres.

taeyong benar benar masuk penjara dan dia mencover semua identitas mereka sehingga sekarang taeyong menjadi satu satunya pelaku dan tidak menyeret siapapun ke dalam kasusnya.

"nih, adanya burger sama ayam. Yang kebab punya mark, ngidam kayanya" jaehyun menoleh saat suara jeno terdengar dan benar saja ia melihat jeno sedang berjalan dengan kantung berisi burger dan ayam di tangan kanan sementara mulut nya mengunyah burger miliknya. Dibelakang, mark mengekor dengan membawa minuman untuk mereka.

tidak tanggung tanggung, satu cola berukuran 1,5 liter dan dua kopi di tangan kiri yang sepertinya ingin meracuni mereka.

kopi dan cola.

"mana punya gue" jaehyun langsung mendekat dan mengambil ayam dari kantung yang dibawa jeno. jeno menunjuk dengan daginya tapi dia masih menggigit burger nya. "tuh" ujarnya tidak jelas karena mengunyah makanan.

"oh iya, gue mau bilang kalau identitas kita aman" mark yang sudah mengunyah kebab nya berujar. ia tadi neminta jeno mampir ke rumah sakit dan mencari orang yang menjual kebab entah karena sejak kapan dia memiliki keinginan untuk memakan makanan ini.

mungkin ini yang disebut fase ngidam kali ya?

"aman. Abang udah cover semuanya buat kita termasuk identitas mingi sama sunoo. Kita semua bersih, tinggal ngelakuin pembersihan aja" jaehyun berujar.

"artikel tentang kasus korupsi udah keluar kan ya? Sama semua bukti nya. Biar semua publik ngga fokus nyari identitas frederico" jaehyun bertanya kembali. kali ini jeno mengangguk.

"jaemin bakal rilis artikel malam ini, jadi kita siap siap aja kalau ada yang aneh tapi tenang aja. Jaemin ada kuasa" jeno berujar. Jaehyun menganggukan kepalanya. "well, that's good"

"terus apa yang harus kita lakuin lagi setelah artikel ini rilis? Kita udah ngga bisa turun lagi atau mereka malah curiga ke kita dan bikin usaha bang taeyong sia sia" mark bertanya kepada jaehyun yang hanya tersenyum miring.

"diem. Kita ngga tahu apa yang abang rencanain. Kita cuma butuh akses karena mau ngga mau perusahaan induk udah ada. Kita harus memperkuat induk perusahaan. Ngga usah lagi kerja gelap untuk saat ini sampai ada komando lagi dari abang. Inget, pimpinan kita itu abang. Bukan petinggi. Karena abang sekarang punya kuasa lebih tinggi dari mereka diam diam" mark dan jeno tidak tahan berujar kagum dengan pemikiran abang nya dan kelakuan abang sulungnya yang mereka pikir adalah pengangguran.