hospital

490 84 7
                                    

mark baru saja keluar dari ruang operasi saat sebuah pesan dari kakak sulungnya terlihat di lock screen miliknya. ia melirik sekilas kemudian menjawab oke dan kembali memasukkan kembali ponsel nya ke dalam saku.

"sore, dok" mark yang merasa terpanggil kemudian menolehkan kepalannya saat ada beberapa dokter magang yang tersenyum menyapanya, tiga orang perempuan dan dua laki-laki yang tadi sempat menyaksikan operasi yang mark lakukan. mark tersenyum dan mengangguk ramah. "sore juga" balas nya menyapa kemudian berjalan beriringan.

"mau ke cafetaria?" mark bertanya kepada junior junior nya yang sedang berjalan sambil sesekali memijat bahu nya. mereka mengangguk. "iya dok" mark mengangguk paham. "bareng ya" ujarnya mencoba berbaur dengan dokter dokter magang yang sepertinya sudah tidak lagi canggung dengan mark. hal ini terbukti karena mark dengan mudah duduk bersama mereka, berhadapan di sebuah meja kafetaria dengan nasi dan kopi di meja.

"dok, saya boleh tanya urusan sedikit pribadi ngga?" mark menelan nasinya kemudian menoleh ke arah junior nya yang sepertinya tidak bisa lagi menahan rasa kepo padahal teman disebelahnya menyenggol bahunya agar tidak bertanya macam-macam kepada mark karena mau bagaimanapun mark adalah senior mereka.

mark mengulum senyum kemudian menganggukan kepalanya sambil meminum kopinya. "kalau bisa saya jawab ya saya jawab, emang mau tanya apa?"

mereka saling pandang saat mark dengan santai menanggapi pertanyaan yang tidak seharusnya diajukan. tapi mereka penasaran.

"dok, dokter umur berapa emangnya? saya penasaran" mark bahkan hampir tertawa saat meminum kopinya saat mereka bertanya mengenai usianya. ini diluar ekspetasi nya.

"menurut kalian saya umur berapa??" mark bertanya balik.

"dokter kan udah nikah?" mark menganggukan kepalanya, tentu saja dia sudah menikah. anaknya saja sudah dua.

"iya saya sudah menikah dan kalian tahu siapa istri saya, kan?" tentu saja mereka menganggukan kepalanya. awalnya mereka tidak tahu kalau mark sudah menikah mengingat mereka baru tahun pertama dan insiden anak dokter mark tertabrak membuat mereka paham kalau dokter mina adalah istri dari mark.

bahkan salah satu dokter magang yang berada di meja mark terpaksa harus mundur untuk mendekati mark saat tahu mark sudah berkeluarga. bucin istri pula.

"anak dokter yang paling tua umur berapa sih?" mark terdiam sebentar. "masuk smp dia" ujarnya.

"dokter masa umur empat puluh lima?" mark terbatuk karena tersedak kopinya. "emang saya kelihatan umur segitu??" tanya nya sambil tertawa.

mereka menggelengkan kepalanya. "ya engga sih, dok. jujur nih dokter masih kelihatan kaya umur dua puluhan kalau dokter ngga ngasih tahu umur anak pertama dokter" mark lagi lagi tertawa. "i take that as compliment"

"engga. saya emang menikah muda kok. lulus sma saya menikah" mereka melotot. mana ada seseorang yang mau menikah di usia muda. calon dokter pula.

mark kembali tertawa melihat wajah shock kelima dokter muda di depannya. "kalau kalian di stase bedah plastik, coba tanya istri saya saja. dia bakal jawab kok  kalau kalian masih penasaran eh panjang umur dia nelepon" mark langsung mengangkat telepon dari mina saat telepon nya berdering.

"halo babe"

"......" mark melotot

"aku ke ugd sekarang" ujarnya kemudian menutup telepon dari mina secara sepihak. ia kemudian langsung bangkit.

"dok mau pergi kemana?"

"ugd. istri saya kecelakaan" mereka langsung menyusul kemana mark berlari begitu cepat.

KINGDOM [The beginning] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang