ujian

546 68 3
                                    

"Cape banget? Mau langsung tidur?" Rose yang tanpa sengaja terbangun saat mendengar suara pintu kamar nya terbuka langsung menyipitkan matanya, mencoba membiasakan matanya dengan penerangan yang ada di dalam kamar nya.

"Bilasan dulu bentar, ngga mungkin aku mandi jam segini" dengan setengah sadar, rose menatap ke arah jam yang terpasang di dinding  kamar mereka.

Pukul setengah dua malam dan suaminya baru saja kembali dari kantor karena harus lembur yang membuat nya bekerja hingga larut malam.

"Udah makan tapi?" Jaehyun yang sedang melepas kemejanya menganggukan kepalanya.

"Udah tadi bareng jungwoo sama yang lain. Kamu tidur lagi aja, pasti cape ngurusin si kembar seharian" ujar jaehyun sambil beranjak menuju kamar mandi untuk membilas tubuhnya yang terasa risih.

Rose, bukannya kembali tertidur malah membuka matanya. Ia beranjak menuju dapur guna membuatkan suaminya teh hangat. Dia tentu saja tidak mungkin membiarkan suaminya dan melanjutkan tidurnya disaat suaminya kelelahan mencari uang.

Ia melirik ke arah kamar si kembar yang berada tidak jauh dari kamar nya. Sudah gelap. Sepertinya mereka sudah terlelap karena besok masih harus sekolah. Ah iya, mereka sudah pertengahan semester yang artinya sebentar lagi mereka akan naik kelas.

"Mau dipijit ngga bahu nya?" Tanya rose saat dia kembali dari dapur dengan membawa secangkir teh cammomile yang dibuatnya. Pemandangan yang bisa ia lihat adalah jaehyun yang tengah memijat mijat leher dan bahunya menggunakan tangan kirinya.

Jaehyun menoleh. "Yes, please. Pegel banget rasanya" ujarnya tanpa harus repot repot  menolak tawaran sang istri. Rose hanya menggelengkan kepalanya pelan.

"Bentar aku ambil lotion dulu. Ini diminum teh nya biar angetan dikit badannya" jaehyun hanya menganggukan kepalanya. Sungguh.  Badannya terasa remuk hingga tulang-tulang.

"Ada kerjaan apa yang harus dikerjain nyampe lembur begini?" Rose dengan perlahan memijat bahu suaminya yang mengerang pelan. "ada evaluasi akhir tahun biasa sebelum cuti tahunan aduh aduh disitu" keluhnya saat rose memijat jaehyun dengan sedikit di tekan di salah satu bagian bahu nya.

"Kamu kebanyakan ngetik kayanya ini nyampe pegel begini" rose berujar kepada suaminya yang meringis kesakitan. "Iya emang hari ini full duduk di depan laptop" aku jaehyun.

"Anak anak tadi udah tidur?" Jaehyun bertanya kepada rose. Rose menganggukan kepalanya. "Harusnya sih udah. Tadi kamar nya udah gelap, kok"

tok tok

"Mama? Papa?" Seulgi secara otomatis menghentikan pijatan nya di bahu jaehyun.

"Siapa nih yang bangun jam segini?" Dengan enggan, rose bangkit dari kasur disusul oleh jaehyun yang penasaran anak nya yang mana lagi yang mengetuk pintu kamar di dini hari seperti ini.

"Kenapa? Kalian kebangun? Mimpi buruk?" Rose langsung bertanya kepada dua jagoannya yang menundukkan kepalanya. Kakinya saling menyenggol.

"Bukan itu, mama" hyunjae  berujar pelan kemudian menyenggol pinggang adiknya.

"Terus kalian ngapain kesini malem malem? Jangan bilang kalian ngompol?" Jaehyun langsung memberi tatapan menyelidik kepada kedua jagoannnya.

Juyeon langsung menatap bapaknya sengit. "Engga ya! Juyeon udah bisa pipis sendiri!" Protes nya kencang.

Jaehyun hanya mendengus. "Jadi, bisa tolong diceritan alasan kalian berdua datang ke kamar ini di pagi buta begini, tuan muda jaehyun junior dan tuan muda juyeon?" Tanya jaehyun sambil menguap. Sungguh. Ia sebenarnya saat ini sudah mengantuk dan dia harus bangun besok pagi pagi karena masih ada pekerjaan lagi yang belum selesai.

"Anu.." hyunjae menatap ragu ragu ke arah papa dan mamanya.

"Anu?" Mendengar papanya ikut membeo ucapannya, hyunjae langsung menyenggol sang adik untuk meminta bantuan.

"Kakak besok ada tugas suruh bikin mozaik, pa. Tapi dia belum dikerjain padahal disuruh dikumpul besok" ujar juyeon tanpa dosa.

Seketika kantuk dan lelah jaehyun yang tadi terasa akibat lembur bekerja langsung terbang, melayang entah kemana asalnya mendengar penuturan juyeon.

"KAMU ADA TUGAS BUAT BESOK DAN KAMU BARU BILANG KE PAPA JAM 2 PAGI??? YA AMPUN JAEHYUN JUNIOR"

---

"Kaga ada apa apa di rumah gue. Gue belum belanja lagi" taeyong menyahut sambil menenggak whiskey milik nya saat pada pukul dua dini hari adiknya menelepon dirinya untuk menanyakan apakah ada kacang hijau di rumahnya.

"Ngga ada sedikit aja gitu, bang? Cariin bentar lah. Ini hyunjae masalahnya besok bisa nangis nangis kalau tugas nya kaga kelar malem ini juga"  jaehyun si penelepon menyahut setengah frustasi.

"Well, bad news, brother. Gue lagi di luar sekarang. Coba lo cari merica di dapur atau kulit kuaci di rumah lo atau apa gitu. Otak lo dijalanin makannya" ujar taeyong sekaligus  memanfaatkan waktu untuk menyindir adik nya.


"Bacot" jaehyun berujar sebelum menutup sambungan telepon antara dirinya dengan sang kakak.

"Cih ngga guna" taeyong berujar sebelum memasukkan ponsel nya ke dalam saku.

"Jaehyun ya?" Taeyong menoleh ke arah pria yang sedang duduk di hadapan tumpukan kertas yang sudah semalaman mereka pelajari. Well, sebenarnya taeyong hanya menonton soo hyuk mengerjakan pekerjaan nya.

Toh tugas nya hanya bagian eksekusi. Ya, kan?

"Biasa anak nya rusuh baru bilang ada tugas. Seonghwa gitu, ngga?" Soohyuk mengangkat bahu kemudian menyeruput kopinya. "Kadang-kadang" sahutnya singkat sambil memberikan satu map kepada taeyong yang sekarang tengah tidur telentang di sofa dengan tangan memegang gelas whiskey miliknya.

"Ini nama nama yang harus dibersihin beserta kasus dan keuntungan buat kita. Ini cukup banyak kalau lo mau aktifin regno lagi bakal untung kita" soohyuk berujar. Taeyong hanya menganggukan kepalanya kemudian mengambil map dimeja.

"Ntar gue pikir pikir dulu. Kita udah pada punya buntut sekarang. Ribet urusannya. Ya udahlah gue balik dulu sebelum younghoon sadar kalau bapaknya ngga pernah tidur di rumah" soohyuk hanya tertawa. "Hati-hati"

Taeyong hanya menganggukan kepalanya kemudian berjalan keluar menuju motor matic nya yang terparkir di halaman rumah milik soo hyuk. Berkas nya tak lupa ia masukkan ke dalam bagasi motor sebelum dirinya melajukan motor matic nya dengan kecepatan sedang.

Taeyong membelah dinginnya malam sendirian dengan hanya memakai motor matic nya sambil sesekali bersenandung. Menyanyikan lagu ariana grande atau demi lovato yang baru baru ini sering menjadi lagu yang ia putar di playlist nya. Ia tahu dua penyanyi cantik itu saat tidak sengaja menonton youtube.

"Aish" ia mendengus malas saat tiga buah motor menghadang jalannya. Padahal taeyong ingin segera pulang dan tidur di rumah.

"Serahin kunci motor, dompet, sama hp punya lo sekarang" pria bertubuh paling besar langsung menghadang taeyong, meminta dengan kasar benda benda yang mereka anggap berharga bagi taeyong. Taeyong berdecih.

"Kalau mau duit kerja! Ngga usah malakin motor orang" balas taeyong nyinyir.

"Wah berani berani nya nih orang ngehina kita! Lo ngga tau siapa kita?" Taeyong hanya tertawa pelan. Ia melepas helm dari kepalanya kemudian menatap enam orang pria dengan badan dua kali lipat daripada dirinya yang kurus kerempeng.

"Well kalian juga ngga tau gue kan? Mending minggir karena anak gue mau nyariin gue" taeyong mengancam walau menggunakan nada yang cukup santai. Bahkan tangannya masih masuk ke dalam saku hoodie miliknya.

"Serahin sekarang atau lo mati di tangan kita?" Taeyong hanya terkekeh saat pria dihadapannya mengancam nya dengan sebuah golok.

Ia kemudian mengangkat tubuhnya dari motor kemudian mengambil sebuah gunting kuku yang berada di motornya sebelum tersenyum miring.

"Iyakah? Mau liat siapa yang bakal mati disini? Kalian atau gue?"

--------

Jangan lupa untuk tinggalkan jejak disini👍👍

KINGDOM [The beginning] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang