pulang

454 76 5
                                    

Sebuah telepon berdering begitu kencang di malam hari yang sudah cukup dingin, mengingat suhu udara di luar sudah mencapai minus yang membuat siapapun enggan untuk keluar dari rumah. Pun dengan sepasang insan yang tengah terlelap di ranjang sebuah apartemen yang berada cukup jauh dari kota.

"Your phone is ringing" wanita berambut hitam sepunggung meraba nakas di samping ranjangnya, mencari sumber bunyi yang membuat keduanya harus terbangun padahal mereka baru saja terlelap beberapa jam yang lalu, bahkan ketika matahari terbit mereka belum tertidur karena harus menyelesaikan 'urusan' mereka.


"siapa?" ujar pria tersebut sambil menguap. ia masib enggan sekali untuk membuka mata nya karena rasa mengantuk yang benar benar menderanya.

"ngga ada namanya. lepasin dulu gue mau minum" pria tersebut, yang tidak lain tidak bukan adalah taeyong berdecak kemudian melepaskan pelukannya sambil mengangkat teleponnya membiarkan wanita yang sekarang hanya melapisi tubuhnya dengan kemeja nya berjalan menuju pojok ruangan.

"halo" ujar taeyong singkat, bahkan ia tidak repot repot membuka matanya untuk menjawab sapaan dari sang istri.

"kamu ngga jadi pulang hari ini? Kok yang lain udah pulang?" taeyong berdecak. ia kemudian membuka matanya kemudian melirik ke arah jendela kamar dimana salju tengah turun deras derasnya.

"badai salju" jawabnya singkat, seolah enggan menjawab pertanyaan istrinya lebih lama.

"tapi kamu pulang kan? younghoon ulang tahun besok, loh. kamu ngga lupa kan kalau dia ulang tahun?" taeyong berdehem. "iya. apalagi? gue mau tidur bentar" taeyong menoleh kearah ranjang di sampingnya yang sudah kembali terisi dengan wanita yang menemaninya sepanjang malam. ia lantas melingkarkan lengannya di pinggang sang wanita membiarkan istrinya berbicara.

"gue tutup. gue cape" ujar taeyong kemudian mematikan teleponnya secara sepihak sebelum menonaktifkan ponsel nya dan meletakannya di nakas yang berada di sampingnya. membiarkan dirinya kembali memeluk wanita di sampingnya dan kembali terpejam.

"siapa yang telepon? istri lo?" taeyong hanya berdehem menjawab pertanyaan wanita di pelukannya. "langsung pulang?"

taeyong berdehem. "anak gue ulang tahun, gue balik ntar siangan deh. sekarang masih cape. tidur lagi yuk" ajak taeyong sambil menaikkan selimutnya hingga menutupi tubuh bagian atas nya yang telanjang karena pakaian nya dipakai oleh wanita di sampingnya sementara pakaian wanita tersebut sudah tidak lagi terbentuk karena semalam ia yang merobeknya.

"gue nitip kado ya buat anak lo" taeyong hanya berdehem sembari tersenyum tipis saat wanita cantik disampingnya membalas pelukannya, merebahkan kepalanya di dada taeyong.

"lo cowo paling gila yang gue kenal. berani beraninya lo selingkuh dari jaksa terkenal itu" taeyong hanya tertawa pelan membalas ucapan dari selingkuhannya.

"well, i am"

***

Sementara di belahan bumi yang lain, seulgi menghapus air matanya yang tiba tiba turun tanpa dia cegah saat suaminya tiba tiba mematikan sambungan teleponnya, apalagi saat terdengar suara wanita yang sepertinya sedang bersama dengan suaminya entah dimana.

seulgi tidak bisa bohong kalau ini bukan kali pertama ia mengetahui kalau suaminya sedang bersama dengan wanita wanita lain di luaran sana saat dia sedang berada di rumah, menjaga younghoon.

hubungannya dengan sang suami memang sudah terbilang tidak baik baik saja sejak awal, tapi apa mau dikata kedatangan younghoon secara tiba tiba membuat mereka harus mempertahankan pernikahan mereka.

"mama?" seulgi langsung cepat cepat menghapus air mata nya dengan telapak tangan saat suara pintu kamar nya diketuk bersambungan dengan suara putranya yang meminta izin untuk masuk.

"sebentar sayang" ujarnya sambil mengusap usap wajahnya agar air matanya tidak terlihat lagi. tak lupa, ia bercermin. memastikan younghoon tidak lagi melihat matanya yang memerah karena menangis karena dia dan taeyong sepakat untuk menutupi semua permasalahan keduanya dan bersikap baik baik saja di depan younghoon agar younghoon merasa memiliki orang tua yang utuh walau pada kenyataanya tidak.

selepas memastikan wajahnya tidak terlihat seperti menangis, dia menarik napas panjang. "masuk, younghoon"

seulas senyuman lembut penuh keibuan terulas dari seulgi saat melihat putranya membuka pintu kamarnya. tangannya memeluk boneka lumba lumba kesayangannya, tangan kanannya masih terlihat luka, bahkan hampir menghitam bekas nya dan tentu saja akan menbuat younghoon malu jika membawa luka ini saat bermain bersama dengan teman temannya.

"kenapa younghoon belum tidur?" younghoon menggelengkan kepalanya. "mau tidur disini, boleh?" tanya nya sambil menundukan kepalanya.

seulgi tersenyum melihat taeyong kecil di wajah putranya kemudian menganggukan kepalanya. "boleh dong. naik sana ke kasur. mama mau nyalain ac biar younghoon nyaman" younghoon menganggukan kepalanya kemudian menaiki kasur sang mama dengan membawa boneka lumba lumbanya membiarkan mamanya menyalakan ac dan mematikan lampu kamar agar mereka bisa tertidur.

younghoon langsung berbaring miring memunggungi mamanya karena dia tidak terlalu senang jika harus berhadapan dengan seseorang saat tertidur, even orang tuanya sendiri. younghoon memilih tidur memunggungi mamanya sambil memeluk boneka nya sementara mamanya mengusap usap rambutnya.

kalau tidur sama papa? papa tidak peduli bagaimana younghoon tertidur. yang penting younghoon bisa memejamkan mata.

"mama?" panggil younghoon kepada mamanya yang sedang menepuk nepuk pelan pantat nya. sementara younghoon, menatap potret mereka bertiga. dimana younghoon nampak tersenyum di pangkuan sang papa sementara mama berdiri merangkul leher sang papa.

"kenapa sayang?" seulgi bertanya kepada younghoon tanpa menghentikan tepukan pelan yang ia lakukan agar putranya terlelap.

"papa besok bakal pulang, kan?" younghoon dapat merasakan tepukan di pantat nya terhenti sejenak sebelum kembali berlanjut.

"papa pulang besok kok, soalnya disana lagi badai salju jadi penerbangan delay semua. mau ngga mau papa harus tunggu penerbangan yang memungkinkan. sekarang younghoon tidur ya? biar besok ulang tahunnya lancar dan papa bakal pulang besok" younghoon menganggukan kepalanya kemudian memeluk boneka lumba lumbanya lebih erat kemudian melesak masuk ke alam mimpinya.

younghoon tidak tahu kalau di belakang punggungnya, ada sang mama yang berulang kali menghapus air matanya setiap saat younghoon mencari keberadaan sang papa.

seulgi menghela napas panjang, dia harus tetap baik baik saja demi younghoon. demi younghoon.


---

jangan lupa untuk tinggalkan jejak disini ya bestie dan maaf bgt bulan bulan ini sama bulan depan aku super duper hectic jadi jarang update huhu, tapi kalau kalian banyak vote dan komen aku bakal berusaha update kaya biasanya.

thank you!

KINGDOM [The beginning] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang