family time

713 89 7
                                    

"mama, can you help me?" yeji yang sedang menyiapkan makan malam untuk keluarga kecil nya  menoleh saat suara anak laki lakinya berteriak ke arahnya.

"Mama di dapur, nak" yeji berujar saat putranya kebingungan di ruang tengah.


"mama, can you help me to finish this one?" Eric berujar sambil menunjuk buku baru yang dia dapatkan dari sekolah. Ia tadi sedang mengerjakan soal soal yang ada di buku barunya.


Harap dimaklumi, buku baru masih bau wangi.


Dan karena otak eric yang tidak seencer kakak sepupu nya, kevin dan jacob, dia menngalami kesulitan untuk mengerjakan beberapa soal yang ia anggap sulit.


"wait a little bit more, pumpkin. Let me finish this one karena papa sebentar lagi pulang. Okay?" Yeji berujar kepada putranya yang berdiri di pintu dapur dengan membawa pensil dan buku miliknya.


"okay. Dede disana ya" eric menunjuk ruang keluarga. Yeji menganggukkan kepalanya. "Oke. Mama selesaikan ini dulu ya? Kalau papa pulang, buka pintunya ya? Eric paham kan tugas eric?"


Eric menganggukkan kepalanya. "oke. Dede harus tunggu mama di sana terus buka pintu kalau papa pulang. Dede paham, mama" ujar eric sambil berjalan menuju ruang tengah dengan membawa buku dan pensil yang tadi ia bawa, membiarkan dirinya menunggu mamanya selesai memasak dan menunggu tugas nya untuk membukakan pintu  saat papa pulang.

“Ini apel” Eric bergumam saat ia melihat gambar apel yang berada di buku miliknya, tangannya dengan terampil menebali gambar apel yang ada di buku. Bagaimana dia tahu? Dulu di sekolah lamanya jika ada tanda titik-titik yang belum dihubungkan berarti dan tugasnya hanya menarik garis sehingga menjadi sebuah gambar yang utuh.


Eric pintar, kan?

“Ini gimana? Dihitung?” Eric mengerutkan dahinya saat melihat soal penjumlahan sederhana dengan buah apel sebagai subjek nya. Ia tentu saja kebingungan karena dia bahkan belum diajarkan apa ini di sekolah lamanya. Dia hanya mengerjakan apa yang dia bisa dan ini bahkan tidak bisa dia kerjakan.

“PAPA PULANG” Eric berteriak begitu keras saat suara mobil masuk ke garasi rumah mereka. Cepat cepat dia bangkit dari duduknya dan berlari ke pintu untuk membukakan pintu rumah mereka.


“YEY PAPA PULANG” Jeno yang sedang mengunci pagar menoleh sambil tersenyum melihat putranya yang selalu menyambut kepulangan dirinya. Ditangan nya ada sebuah kotak yang Eric sendiri tidak tahu apa yang papanya bawa di sana.


“kok kamu yang buka. Mama mana?” Jeno menghampiri putranya yang sudah menunggu di pintu selepas menutup gerbang dan mengunci garasi miliknya.

“Mama lagi masak di dalam. Dede tadi disuruh buka eh itu papa bawa apa?” perhatian Eric langsung terfokus ke arah kotak yang berada di tangan papanya. Jeno tersenyum. “Nih, donat sisa tadi rapat papa bawa pulang. Itu rasa choco semua, kesukaan Eric, kan?”

Eric menganggukkan kepalanya. Ia menerima kotak donat yang dibawa papanya dan berlari masuk ke dalam rumah. “MAMA, PAPA BAWA DONAT”

Jeno yang berjalan di belakangnya hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"jangan teriak teriak, sayang. Nanti tenggorokan kamu sakit" yeji yang baru saja menegur putranya yang hanya bisa menyengir dengan hidung nya yang berkerut.

"Ups" yeji dan jeno hanya bisa tertawa melihat kelakuan putra mereka.

"Sini. Mana donatnya? nanti makan donat nya setelah makan malam, ya?" Eric menganggukkan kepalanya kemudian memberikan donat yang tadi ia bawa.

"Mandi dulu, husband. Apa mau makan dulu?" Yeji bertanya kepada jeno yang datang sambil menekuk lengan kemeja nya ke atas. "mandi dulu deh. Biar segeran" sahut sang suami.

"handuk sama baju ada di tempat biasa, ya. Aku mau nyiapin buat makan dulu" jeno hanya menganggukkan kepalanya kemudian berjalan untuk mandi agar badannya tidak lengket karena banyak melakukan aktivitas hari ini.

Setelah mandi, jeno kemudian duduk di meja makan bersama keluarga kecil nya untuk makan malam yang sekarang menjadi rutinitas bersama bagi mereka. Biasanya mereka memang sibuk dengan urusan masing masing dan akan kembali berkumpul saat jam makan malam sehingga makan malam merupakan momentum yang jeno tunggu tunggu agar keluarga nya bisa berkumpul sambil melepas rasa penat yang menyerang tubuh nya.

KINGDOM [The beginning] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang