different

548 95 8
                                    




"Papa, ini dimana?" Eric bertanya sambil melihat ke arah jendela mobil yang entah kemana mereka berada, eric tidak tahu. Seingatnya dia hanya ikut papanya naik pesawat dan tertidur lama di pesawat dan bahkan ia sendiri tidak tahu kapan dia sudah naik mobil karena papanya yang tidak tega membangunkannya ketika turun di pesawat.

"Kita mau ke rumah uncle sungchan. Eric bakal ketemu dede sunoo disana" jelas jeno sambil memberikan milo hangat yang memang sengaja sudah ia siapkan sebelum perjalanan menuju rumah sunngchan.

"Oooh, papa dingin" eric mengeluh sambil menggigil. Jeno hanya tersenyum sambil mengancingkan jaket milik eric. Tentu saja, diluar sedang salju dan ini salju pertama eric yang cukup membuat putranya mengalami shock karena perbedaan suhu yang begitu mencolok.

Di kursi depan, seperti biasa ada jaehyun yang menyetir dan taeyong disebelahnya tengah tertidur dengan selapis mantel yang sekarang ia pakai hingga menutupi tubuhnya membuatnya layaknya kepompong.

Ini tentu saja bukan kali pertama eric pergi keluar negeri, dia sudah beberapa kali ikut ke luar negeri dan jeno serta yeji memang tidak pernah mengajak putranya saat musim dingin, seringnya mereka pergi saat musim gugur atau musim panas untuk berlibur.  Dan ini membuat eric sedikit shock dengan perbedaan suhu dengan di rumah.

"Masih ngantuk ngga? Papa tadi beli burger buat eric. Mau makan dulu atau lanjut tidur lagi? Sebentat lagi sampai di rumah uncle sungchan loh" tanya jeno sambil memegangi cup milo hangat anaknya selepas anaknya meneguknya. Eric berkedip sejenak kemudian menguap. "Mam aja, papa. Dede udah puas tidurnya--hoamm" ujarnya disertai menguap di akhir.

Jaehyun di bangku kemudi tertawa pelan. "Emang anaknya jeno ya kamu, ric?" Eric hanya tersenyum lebar menjawab ucapan jaehyun kemudian menganggukan kepalanya antusias. "Iya dong. Papa nya dede kan papa jeno" ucapnya bangga.

Jeno menggelengkan kepalanya kemudian tersenyum tipis dan memberikan burger kepada putranya. Sudut dalam hati nya menghangat saat putranya dengan bangga mengatakan kalau jeno adalah ayahnya. Ia bahkan tidak pernah berandai ada di fase ini mengingat dia memiliki masa kecil yang tentu saja tidak baik baik saja.

"Rumahnya yang ini kan ya?" Jaehyun bertanya sambil membelokkan mobilnya ke sebuah pekarangan rumah seseorang yang sebenarnya cukup luang dibandingkan milik tetangga tetangga mereka yang memiliki mobil atau memiliki hiasan di rumah selepas natal. Tapi rumah sungchan nampak polos, yang membedakan hahya ada boneka salju di depan rumah mereka.

"Kayanya sih iya, bang. Sesuai sama alamat yang sungchan kasih" ujar jeno sambil memakai mantel nya dan bersiap turun.  Ia kemudiaj mengecek apakah pakaian anaknya sudah cukup untuk menghalau dingin di tubuhnya atau tidak. Setelah dia yakin, jeno akhirnya melangkah turun bersama eric.

"Papa dingin brrrrrr" eric langsung menggigil begitu mereka melangkah turun. Ia kemudian berlari menggandeng telunjuk papanya menuju pintu masuk, meninggalkan kedua pamannya yang tertinggal di belakang karena harus membangunkan taeyong yang kelelahan.

"Eric, coba ketuk pintu nya. Bilang cari uncle sungchan" jeno berujar sembari  mengetes keberanian anaknya. Eric mengangguk dan dengan berani mengetuk (hampir menggedor pintu) rumah sungchan.

"Selamat malam, permisi" ujar eric di sela sela ketukan pintu. Jeno hanya tersenyum tipis melihat anaknya yang sudah mulai mandiri, eric sudah besar, ya?

Saking asik nya jeno menatap eric, ia bahkan tidak sadar bahwa pintu bagian bawah terbuka menunjukkan sebuah wajah seorang anak. "Cari siapa?" Ujarnya pelan sambil memiringkan tubuhnya di sela sela bagian bawah yang terbuka sedikit.

KINGDOM [The beginning] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang