new school

608 94 4
                                    

"morning, prince. It's time to wake up. Hari ini kamu masuk sekolah dasar loh" yeji membangunkan putranya yang tidur dengan nyenyak.

Benar, kali ini si piyik piyik akan mulai sekolah tapi bukan di taman kanak-kanak seperti kemarin melainkan langsung naik ke tingkat sekolah dasar. Kenapa? Karena usia mereka sudah cukup untuk masuk sd dan terlalu lama di sekolah taman kanak kanak membuat mereka bosan.

Terutama bagi si jenius jacob yang yeji bahkan bisa tau kalau di usianya yang hampir tujuh tahun dia sudah menghafal tabel perkalian dan pembagian.

"Nanti papa sama mama yang anter kamu berangkat sekolah. Sekarang wake up, mama udah masak sarapan sama bikin bekal buat dede. Abang abang juga bakal sekolah bareng lagi sama eric. Ayo wake up" eric perlahan membuka matanya kemudian berkedip menatap yeji yang hanya tersenyum.

"Kokoh ikut sekolah?" Tanyanya kepada yeji. Yeji hanya menggelengkan kepalanya. "mama kurang tahu. Mungkin aja kokoh udah mau masuk sekolah. Kan dia udah sembuh dan sering terapi sama mama. Sekarang dede harus wake up dan seragam nya udah disiapin. Bisa kan mandi sendiri?" Eric mengangguk. Dengan perlahan ia duduk di ranjang bergambar cars miliknya.

"Nah eric sekarang mandi ya? Itu bajunya udah mama gantung. Sepatunya juga udah ada di ruang tengah. Mama mau bangunin papa dulu. Kalau ada apa apa, panggil mama atau papa ya?" Eric menganggukkan kepalanya kemudian turun dari ranjang menyambar handuk putih miliknya.

Yeji tertawa pelan, ia kemudian menyalakan baby monitor di kamar Eric agar segala tindak tanduk putranya bisa ia lihat dan amati dalam diam.

"Loh kamu tumben amat udah bangun?" Yeji berujar terkejut saat melihat jeno yang biasanya masih terlelap sekarang sudah ada di depan cermin sambil mengatur dasinya. Jeno menoleh. "Hug?" Yeji tertawa pelan kemudian melebarkan tangannya memeluk sang suami yang entah pagi ini manja sekali.

"Today is eric's first day. Aku mau nganterin eric ke sekolahnya yang baru" ujar jeno antusias yang dibalas tertawa oleh yeji.

"itu ngga papa kan eric langsung masuk SD? Dia ngga TK loh" ujar yeji sambil mendongak, tangannya perlahan merapikan dasi suaminya yang sedikit miring.

Jeno menatap mata sang istri sambil memeluk pinggangnya. "don't worry, dia cerdas. Bahkan aku yakin dia bisa peringkat atas walau tanpa TK. Ya ngga bisa sih ngalahin anaknya mark tapi seenggaknya dia ngga ketinggalan materi nanti. Oh iya, kalau jadwal praktek mu kalau malem dikosongin bisa ngga?" Jeno bertanya kepada yeji.

"kurang tahu loh, nanti coba aku tanya dulu. Kenapa emangnya?"

"Kalau bisa nanti kita pantau terus eric ada kesulitan atau ngga. Nanti aku juga bakal lebih sering pulang sore. Takutnya dia ada kesulitan yang ngga kepantau kita. Aku takutnya kamu malah peduli sama kesehatan mental anak lain tapi lupa sama kesehatan mental anak kita sendiri" jeno memperingatkan yeji agar tidak terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Yeji tersenyum. Tentu saja ia mengerti peringatan jeno. Jeno memang dari awal tidak mempermasalahkan yeji untuk bekerja setelah melahirkan asalkan eric tidak terlantar atau merasa tersisihkan karena kedua orang tuanya sibuk.

"sure. Nanti aku minta reschedule buat kosongin malem. Now, go get our prince, husband. Dia kesusahan pakai sepatu" yeji tersenyum menepuk dada suaminya saat mendengar baby monitor mereka berbunyi.

"okay. I'll take care of him"

***

Beda lagi dengan keadaan jeno yang aman tentram, kediaman taeyong malah lebih sunyi. Seulgi sudah bekerja karena ada rapat sementara taeyong yang memang bekerja dari rumah terpaksa harus bangun pagi karena mengantar younghoon untuk ke sekolah.

KINGDOM [The beginning] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang