blood

527 83 8
                                    

"Kalian benar udah ngga ada tugas kan? Tas udah? Bekal?" Jaehyun bertanya kepada kedua jagoannya yang hari ini akan piknik ke kebun binatang bersama teman-teman sekolahnya. sebuah kegiatan rutin sebelum mereka harus mengikuti ujian kenaikan kelas yang akan diselenggarakan sebentar lagi.

"udah semua, pa" hyunjae melapor  setelah mengecek semua persiapan nya yang harus ia siapkan. jaehyun tadi pagi mengancam anaknya jika ada benda yang tertinggal maka anaknya  harus mengambilnya dengan jalan kaki. tentu saja jaehyun junior langsung ketar-ketir mendengar ancaman bapaknya yang kurang ajar.

"minum juju ketinggalan" juyeon langsung berlari ke dapur meninggalkan tas nya untuk mengambil minum nya yang sebenarnya  sudah disiapkan sang mama tapi belum sempat ia masukkan karena lupa.

"untung" jaehyun bergumam syukur saat dia melihat putra bungsunya mengambil botol air minum berwarna biru miliknya yang berada di meja makan.

kalau kalian bertanya dimana rose berada maka jawabannya adalah istrinya sedang menginap di rumah orang tuanya karena mamanya alias mertua jaehyun sakit dan akhirnya membuat jaehyun lah yang harus mengurusi kedua piyik nya yang benar benar merepotkan.

dia tidak tahu kalau menjadi seorang ibu akan seberat ini, ditambah anaknya luar biasa ajaib.

"udah kan? kalau udah ayo berangkat"  ujar jaehyun sembari mengambil tas kedua anaknya yang bahkan sudah lebih dulu berlari sementara dia kerepotan membawa barang bawaan sang jagoan. mana dua orang pula. repot nya benar benar berkali kali lipat mengingat anaknya yang luar biasa di luar nalar.

dengan menyetir mobil, tentu saja karena tidak mungkin dia membawa anaknya dengan vespa di siang hari begini yang penuh dengan debu padahal dia sudah mendandani putra putranya sedemikian rupa repotnya.

karena memang jarak rumah jaehyun tidak terlalu jauh dengan sekolah, mereka hanya butuh beberapa menit untuk sampai di gerbang sekolah dimana sudah ada bus sekolah terparkir berwarna kuning di halaman sekolah berjumlah empat buah.

"kalian beneran udah ngga  ada yang ketinggalan lagi? papa udah mau kerja soalnya. kalau papa udah kerja  kan papa ngga bisa bolak-balik. kalau ada sesuatu yang kurang bilang ke papa sekarang" ujar jaehyun menoleh ke arah bangku belakang dimana kedua jagoannya tengah duduk dengan menggunakan sabuk pengaman sambil menatap keluar antusias dan tidak sabar untuk keluar.

"heh tuyul ini papa lagi nanya loh" jaehyun geram sendiri jadinya. hyunjae menoleh ke arah jaehyun. "udah semua pa, uang saku aja yang belum" sahutnya sambil menyodorkan tangannya kepada sang papa yang langsung memasang wajah masam. memang ya, kalau urusan uang semua orang menjadi cepat.

"papa titipin guru kamu aja. tapi nanti  notanya kalian simpen terus kasih papa ya pulangnya?" keduanya menganggukan kepalanya kemudian melepas sabuk pengamannya sembari bersiap menggendong ransel mereka.

begitu pintu mobil jaehyun terbuka, mereka langsung berlari berhamburan keluar dari mobil dengan antusias. jaehyun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kedua jagoannya  yang kepalang aktif.

jaehyun lantas berjalan menuju seorang guru wanita yang sedang berbicara dengan salah satu wali murid. ia kemudian memberi kode agar guru tersebut melanjutkan pembicaraannya sebelum mengobrol dengan dirinya sementara dirinya menunggu sambil melihat anak anak kecil yang tersenyum ceria.

"weits, long time no see bapak angelo. bini lo mana?" guru wanita tersebut mendekati jaehyun kemudian melakukan high five kepada jaehyun. jaehyun hanya tersenyum.

"lagi ngurusin mertua soalnya lagi sakit. oh ya solar, gue titip anak anak sama keponakan-keponakan gue ya apalagi si hyunjae itu yang makin lama kelakuannya gatau nurun dari siapa" solar hanya tertawa menanggapi ucapan jaehyun.

"sure. ntar gue telpon lo kalau ada apa-apa" jaehyun menganggukan kepalanya kemudian mengambil ponselnya guna memotret kedua jagoannya dan mengirimkan kepada rose untuk membuktikan bahwa dia sudah berhasil membawa kedua jagoannya untuk berangkat sekolah dengan aman dan sentosa.

"duit jajan anak anak gue udah gue transfer ke rekening lo sama uang bayaran lo bulan ini. ada bonus dikit dari abang buat lo" solar langsung tersenyum lebar. "ini nih alesan gue seneng banget kerja sama kalian. titip salam buat bapaknya younghoon ya, bilangin kenapa younghoon harus mirip sama bapaknya yang bangsat"

jaehyun lagi lagi tertawa keras. "ya semoga aja si younghoon kaga niru kelakuan bangsat bapaknya"

***

pembunuhan seorang polisi di maryland membuat publik terkejut lantaran mayat ditemukan dengan kondisi tidak memiliki bagian kelamin dan kepalanya yang teriris sebagian.  di saku kanan polisi tersebut terdapat sebuah pin dengan tulisan  the shadow yang sepertinya bukan kali pertama membuat kegegeran bagi warga inggris

taeyong yang baru saja mandi menoleh ke arah younghoon yang sedang fokus dengan layar televisinya yang menampakan sebuah berita dimana the shadow, pembunuh berantai di inggris malam tadi berulah.

"mama udah berangkat dari tadi, koh?" younghoon mendongak ke arah sang papa yang sudah memakai kaos putih polos yang kebesaran menutupi hingga pahanya yang hanya mengenakan celana pendek. "udah tadi. katanya sarapan papa ada di kulkas. mama buat sandwich strawberry" ujar younghoon menyampaikan pesan mamanya yang tadi meninggalkan pesan bagi sang papa.

taeyong hanya menganggukan kepalanya kemudian berjalan menuju kulkas dan mengambil tiga buah sandwich yang sudah seulgi bikin tadi pagi kemudian duduk di kursi makan, menatap sang putra yang bengong di depan televisi sembari mengunyah makanannya.

"pa, hp nya bunyi tuh" younghoon kembali bersuara saat ponsel papanya yang sedang diisi daya berdering cukup keras. "bawa sini. papa males kesana" ujarnya mager dan dengan seenak jidat memerintah anaknya untuk mendekat.

younghoon dengan malas berjalan mendekati taeyong dengan tangan membawa ponsel milik sang papa. "uncle yuta" ujarnya. "pa, bagi" younghoon menambah ucapannya sembari membawa satu potong sandwich milik sang papa untuk ia makan di depan televisi.

"ngapain nelpon nelpon gue?" ujar taeyong dengan suara bergumam tidak jelas karena mulutnya yang masih mengunyah sandwich strawberry miliknya

 

"lo harus tau berita ini anjing. ini berita bikin gue sama sakura terkejut tapi seneng" taeyong meneguk susu coklat miliknya saat suara yuta terdengar terlampau antusias, bahkan sahabatnya dari jepang itu nampak berteriak.

"apaan? lo naik gaji?" tebak taeyong lelah

"bukan itu, anjing. kan gue yang ngegaji mereka" yuta membalas tebakan taeyong sebal.  taeyong mendengus. "terus apaan? lo kalau ngga penting ngga usah nelpon nelpon gue dah, beneran"

"tapi ini penting! anak gue nge score, yong! anak gue!" taeyong berkedip sejenak.

"siapa yang ngescore? wooyoung apa giselle? terus gimana ceritanya"

"wooyoung ngelakuin pembunuhan pertamanya gara-gara ada yang mau culik adeknya. anjing, gue seneng banget anak gue nurun kemampuan gue" 

taeyong benar benar tidak harus merespon apa kepada sahabatnya yang sekarang kadar kewarasannya sedang dipertaruhkan alias orang waras mana yang senang ketika kemampuan membunuh mereka turun ke anak mereka?

emang benar kata johnny, otak yuta dulu tertukar dengan otak sapi.

"gila lo" komentar taeyong singkat.

"ya biarin. gue bakal bikin wooyoung lebih kuat biar dia ngga bisa dikejar orang orang nantinya. terus younghoon gimana? dia nurun jiwa pembunuh lo ngga?" taeyong menatap anak nya yang sedang duduk di sofa, menonton televisi sambil mengunyah sandwichnya dengan pelan.

"ngga tau. gue harap jangan" komentarnya singkat sesaat setelah membuat kontak mata dengan sang putra.

"tapi yong, lo ngga lupa kan kalau hubungan darah itu lebih kuat dari apapun?"

———
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak disini yaaa!

KINGDOM [The beginning] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang