Chap 16.

1.9K 221 8
                                    

Ki Joon membaca berkas yang berisikan pekerjaan nya. Tak lupa ia selalu memakai kacamata baca. Kebetulan hari ini jadwal meeting nya tidak terlalu banyak.

Ki Joon terus membaca hingga suara deringan ponsel milik nya membuat nya terhenti. Ia mengerutkan keningnya ketika melihat nomer asing yang tertera.

Ia segera menekan tombol terima.

"Yeoboseo"

Tidak ada suara sedikitpun dari sana. Hal ini membuat Ki Joon semakin kebingungan,apakah ini hanya telefon iseng.

"Yeoboseo"Sekali lagi ia berucap dan hasil nya tetap sama. Tidak ada respon sama sekali.

"Jangan mempermainkan —"

"Ahjussi,dengan hitungan lantai kau sudah bisa terbunuh oleh ku. Jarak kita sudah dekat."

"Apa maksud —!"

Ki Joon membanting ponsel nya ke meja ketika sambungan di putuskan sepihak. Ia merasa emosi karena ucapan seseorang yang tidak jelas itu.

"Fuck! Siapa dia"

Ki Joon terdiam cukup lama. Kemudian ia bergegas membuka laptop nya. Ia mencantumkan nomer tadi di laptop nya.

Ki Joon langsung mencatat keberadaan nomer yang baru saja ia hubungi. Ternyata itu adalah nomer sebuah telefon umum.

Ia mengambil jas nya dan bergegas keluar ruangan.












|

Lisa menaruh topi dan melipat Hoodie hitam nya. Kemudian ia taruh di rak yang berada di ruangannya.

Drttt

Lisa mengambil ponsel nya dan terlihat lah nama sang unnie yang tersambung.

"Ne"

"Kau melupakan Unniemu hah!!"

Lisa meringis menjauhkan ponsel nya dari telinga ketika sang unnie berteriak.

"Bisakah kau pelan —"

"Datang ke mansion! Aku tidak mau tau!! "

"Ne unnie"Lisa memijat pangkal hidung nya. Ia merasa sakit kepala karena teriakan unnie nya yang sangat nyaring itu.

"Jika bisa tidak usah bawa istri mu!! Dia tidak terlalu penting untuk mu bukan?jadi dia tidak perlu mengikuti mu kemanapun kau pergi..."

Lisa terdiam sejenak. Istri nya tidak terlalu penting untuk nya? Mungkin itu benar. Jennie hanya penting untuk misi Lisa. Namun kenapa Lisa ragu untuk mengakui itu.

"Lisa-ya... Ingatt,jangan mencintai istri mu melebihi sayang mu padaku... Aku tidak menyukai istri mu,kau mengerti !?"

"Ne unnie"

Tutt

Lisa menghela nafas panjang. Benar-benar seenaknya. Mematikan begitu saja. Tidakkah unnienya berucap kata manis satu pun?.

Lisa akan mendudukkan diri nya. Tapi ponsel nya kembali berdering. Lisa melihat nama Jennie yang tertera.

Ia menghela nafas panjang. Dan membanting hp nya ke sofa. Ia sudah terlalu malas membalas semua orang. Unnie nya benar-benar membuat mood nya turun.

THEY MUST FEEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang