Chap 27,

1.6K 183 8
                                    

Lima hari kemudian...

Lisa meringis memegang kepala nya yang terasa sangat pusing sekarang. Ia mendudukkan diri nya dan menggerakkan tubuh nya yang terasa kaku.

Lisa mengkerutkan keningnya ketika menyadari bahwa ini di apartemen nya. Ia berusaha mengingat apa yang terjadi sebelumnya,namun kepala nya malah terasa sakit.

"Aakhh"

Jennie yang baru saja masuk langsung bergegas mendekati Lisa. Ia menatap suami nya dengan cemas.

"Gwenchana?"Jennie memegang bahu Lisa.

Lisa yang masih terlihat seperti orang kebingungan,ia menatap Jennie penasaran.

"Apa yang yang terjadi dengan ku?"

Jennie tersenyum dan mengelus bahu suami nya.

"Kemarin kau pingsan di kantor,dokter mengatakan kalau kelelahan."

"Benarkah? Waeyo punggung ku terasa nyeri..?"Lisa sedikit meringis karena rasa nyeri di bagian punggungnya.

"Mungkin saat kau pingsan,badan mu membentur sesuatu... Besok pasti akan sembuh.."

Lisa mengangguk saja. Ia benar-benar bingung dengan apa yang terjadi. Ia sama sekali tidak mengingat apapun.

"Ohya,sadari semalam kau belum makan... Sebentar eoh,aku buatkan bubur.."Jennie beranjak berdiri. Ia berjalan keluar kamar.

Sebelum pintu tertutup rapat. Jennie terdiam sejenak,ia menatap Lisa yang masih terduduk melamun. Rasa bersalah menguasai hati nya sekarang.

"Mianhe,aku harus melakukan ini"

























|

Keadaan Ki Joon tidak seperti biasanya. Ia tampak lebih berantakan dan lesu. Bagaimana tidak, pencarian nya benar-benar belum mendapatkan titik terang.

Saat ini ia sedang berada di depan rumah yang di ketahui milik wanita yang ada di foto bersama nya. Ki Joon butuh penjelasan wanita itu pada media agar nama nya bersih lagi.

Tok tok

Ceklek

Seorang pria yang baru saja membuka pintu langsung terkejut melihat Ki Joon. Ia membeku dan terlihat sedikit ketakutan.

Melihat reaksi pria itu yang tidak biasa membuat Ki Joon yakin bahwa ini ada sesuatu.

"Boleh aku masuk?"

"S-silahkan tuan."

Mereka berdua pun masuk. Ki Joon memperhatikan sekeliling nya,rumah ini terlihat sederhana. Di daerah ini memang cukup padat di penuhi rumah-rumah kecil.

"Silahkan duduk tuan.."

Ki Joon mendudukkan diri nya. Pria itu tersenyum canggung dan menawari minuman.

"Ingin minum apa tuan?"

"Tidak perlu,aku hanya sebentar."Jawab Ki Joon dan pria itu mengangguk mengerti.

"Di mana wanita itu.. Bukankah rumah ini milik nya..?"Tanya Ki Joon membuat pria itu menelan ludah kasar.

"Benar,ini rumah kakak ku.."

THEY MUST FEEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang