Lisa mengelus rambut Jennie dengan senyuman yang terus terpancar. Tatapan nya tidak beralih kemana pun selain menatap wajah damai istri nya yang masih tertidur itu.
"J bangun"Lisa masih terus mengelus pelan rambut sang istri. Seakan ia melakukan itu dengan penuh kasih sayang. Jennie pun terusik.
"Eugh chagiyaa~"
Lisa terkekeh pelan ketika Jennie merespon nya namun mata nya masih terpejam.
Kedua bola mata kucing itu perlahan terlihat. Seketika senyuman Jennie terpancar dengan mata sedikit menyipit karena pencahayaan yang cukup mengganggu.
Bagaimana ia tidak tersenyum jika melihat sosok orang yang ia cintai sedang menatap nya dengan senyuman khas yang sangat memabukkan.
"Bangun dan makan lah"Perintah Lisa membuat Jennie terduduk bersandar pada headboard.
Lisa tersenyum dan mengambil air putih yang telah ia siapkan,ia memberikan itu pada istri nya. Jennie meminum di bantu oleh Lisa, benar-benar manis.
Lisa kembali meletakkan gelas yang sudah kosong di nakas, kemudian ia mengambil piring yang berisikan makanan.
"Aku hanya bisa membuat telur,tidak apa bukan?"
Jennie melihat piring itu, seketika ia terkekeh melihat telur ceplok beserta dua sosis dan tak lupa dengan nasi. Sungguh Jennie benar-benar merasa beruntung bisa bersama Lisa.
"Mianhe, harus nya aku yang membuatkan untuk mu"Ujar Jennie tidak enak. Bukan kah memang seharusnya begitu?.
Mendapatkan perlakuan Lisa yang seperti ini benar-benar membuat nya merasa sebagai wanita terbahagia di dunia.
"Kau kelelahan dan bangun cukup siang... Lain kali kau bisa melakukan ini..."
Tunggu,ia merasakan sesuatu. Kenapa ia tidak mengingat apa yang terjadi semalam. Seketika Jennie langsung menunduk melihat badannya,ia masih berpakaian lengkap.
Seingatnya semalam ia dan Lisa akan melakukan hal itu.
"Apa yang terjadi semalam?bukan kah kita melakukan nya?"Jennie menatap Lisa penuh tanya. Lisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Waeyo?"
Jennie benar-benar kebingungan. Apa yang terjadi semalam?bukan kah mereka sudah akan melakukan hal itu. Yang membuat nya heran adalah pakaian nya masih lengkap.
"Kau tertidur"
Jawaban Lisa membuat Jennie merasa bersalah. Benarkah apa yang di katakan suami nya,jika iya maka ia merasa keterlaluan. Tapi,kenapa ia tidak ingat sedikit pun selain Lisa yang mencium leher nya semalam. Kelanjutan nya,Jennie sama sekali tidak ingat.
"Benarkah?aku melakukan itu?"Jennie kembali memastikan. Lisa lagi-lagi mengangguk.
"Mianhe,apa kau tidak masalah"
Lisa menggelengkan kepalanya pelan. "Jangan merasa bersalah,kau kelelahan semalam..."
"Tidakk, seharusnya kita melakukan itu semalam... Mianhe aku telah mengecewakan mu.."Jennie benar-benar merasa bersalah sekarang.
Padahal semalam ia yang mengajak,dan Lisa mengiyakan tapi ia malah tertidur.
"Kau bisa melakukan nya sekarang jika mau."
Lisa menggeleng. "Ini sudah siang, sebaiknya kita lakukan aktifitas lain..."Kemudian Lisa menyuapkan makanan pada Jennie.
Jennie mengangguk dan membuka mulut nya,kenapa ia bisa tertidur semalam. Ia menghancurkan malam yang indah bersama Lisa.
![](https://img.wattpad.com/cover/287340573-288-k111466.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY MUST FEEL
أدب الهواة"Membalas atau membiarkan?" Lalisa yang melihat sang Ibu tewas tepat di hadapannya. Lisa bertekad menghancurkan seluruh keluarga Kim beserta keturunannya,tidak akan ia biarkan mereka menikmati hidup dengan tenang. Mereka harus merasakan semua yang t...