Chap 40

1.9K 195 17
                                    

Lisa mendorong badan Miyeon ke ranjang hotel. Ia menyeringai melihat wajah wanita itu yang sudah basah di penuhi air mata.

Disepanjang perjalanan menuju hotel ini. Miyeon selalu saja menangis dan memaki nya,namun wanita itu sama sekali tidak bisa melawan.

"Apa yang lebih bagus untuk permulaan?"Lisa menaikkan satu alisnya.

"Dasar gila!!"Miyeon kembali memaki. Ia benar-benar marah pada Lisa. Orang itu seakan tidak takut apapun dan melakukan hal seenaknya.

Lisa yang mendengar itu langsung mengubah mimik wajah nya seakan sedih.

"Berhenti lah berteriak sayang... Simpan suara mu untuk menjeritkan nama ku nanti.."Melihat senyum seringai Lisa. Miyeon semakin yakin bahwa ia akan benar-benar di lecehkan malam ini juga.

"Lihatlah wajah ini,kau sangat takut huh..?"

Lisa memegang dagu Miyeon membuat Miyeon langsung memalingkan wajah dan membuat sentuhan Lisa di dagu nya terlepas.

"Aku sudah sabar selama ini,menerima penolakan mu dan membiarkan mu menghindar dari ku... Jika saja kau menerima ku,aku takkan melukai mu.."Mata Lisa menatap dingin Miyeon.

Miyeon terisak pelan. Dulu dia memang mempunyai rasa cinta pada Lisa. Namun setelah tau siapa Lisa sebenarnya. Miyeon menolak Lisa yang meminta nya menjadi kekasih.

Ia mulai menghindari Lisa karena beberapa orang di sekitar nya beranggapan kalau Lisa merupakan orang yang membahayakan.

"Kau satu-satunya orang yang berhasil membuat ku jatuh cinta, Miyeon-ah."

"... Sejahat apa aku hingga kau juga takut?"Kini tatapan Lisa berubah menjadi sendu. Miyeon menggeleng-geleng.

"Kau sama sekali tidak menyadari kesalahan mu? Perbuatan kejam yang telah kau lakukan berkali-kali... Membunuh orang bukanlah hal sepele Lisaaa..."

"... Aku tidak bisa bersama dengan orang seperti mu,kau menakutkan."Miyeon semakin terisak saat mengucapkan itu. Apalagi melihat wajah yang sudah lama ia rindukan kini berada dekat dengan wajah nya.

"Menakutkan?"Mata Lisa sedikit bergetar dan berkaca-kaca. Kemudian ia terkekeh pelan.

"Itulah kenapa aku menjadi Lalisa Park"

Mendengar ucapan Lisa yang seakan menyayat hati nya. Miyeon mendongak. Seketika itu tatapan nya beradu dengan mata hazel yang indah itu.

"Rose unnie penyelamat ku. Jika dia tidak ada,maka aku akan kesulitan.."Lisa tersenyum tipis mengingat kakak nya itu.

"Dia menjadikan ku sebagai adik nya,dia menyayangi ku seakan kita sedarah.. Aku beruntung memiliki nya.. Setidaknya,dengan menjadi Lalisa Park. Orang-orang selalu mengenal ku sebagai orang yang baik.."Kemudian Lisa mengusap air mata Miyeon dengan ibu jari nya.

"Tak bisakah kau mengerti itu?. Aku hanya jahat kepada mereka yang sama sekali tidak berarti di hidup ku.. Aku tidak akan melukai orang yang ku cinta."

Ucapan Lisa yang melirih di akhir terdengar begitu sedih. Miyeon sendiri sangat paham maksud ucapan Lisa.

"Tapi kini aku berbeda..."Ucapan Lisa lambung membuat Miyeon menatap nya dengan intens.

Lisa tersenyum miring. "Aku bisa saja melukai orang yang ku cintai."

Bisikan Lisa dan tangan Lisa yang meremas bahu Miyeon. Membuat wanita itu sedikit memberontak.

"Aku akan membunuh mu saat ini juga."

Miyeon langsung menggelengkan kepala nya dengan cepat. Ia menatap tajam Lisa.

"Kau tidak bisa melakukan itu Lisa.. Apapun yang terjadi,aku takkan mati.. Karena aku tau segala kebenaran nya."Ucapan nya membuat Lisa langsung mengkerutkan kening.

THEY MUST FEEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang