Chap 31.

1.7K 200 7
                                    

Sore hari menjelang malam di cuaca yang sedang gerimis. Seorang pria berdiri menghadap ke semak-semak. Ia memejamkan mata mengeluarkan air kencing nya.

"Ah lega nya."Pria ini menghembuskan nafas lega. Kemudian ia kembali mengancing celana nya.

Sepasang mata menyorot tajam menatap punggung pria tersebut. Mata yang sama sekali tidak ada arti apapun,hanya ada sorot kehampaan di sana.

Memakai jas hujan berwarna hitam. Pemilik mata tajam tersebut berdiri dengan membawa besi panjang namun ujung nya tajam.

 Pemilik mata tajam tersebut berdiri dengan membawa besi panjang namun ujung nya tajam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria tersebut membalikan badan. Seketika tubuh nya membeku melihat sosok yang sangat tertutup,bahkan wajah nya tidak terlihat begitu jelas karena penutup kepala jas hujan yang terlalu maju. Pria ini memundurkan langkah nya sedikit.

"S-siapa kau..?"

Seseorang itu tidak menjawab dan terus menatap nya dengan sorot mata yang sulit di jelaskan. Ini terlihat begitu menakutkan, apalagi besi tajam dan panjang di genggaman orang tersebut.

Membuat tubuh pria itu seketika gemetaran takut.

"Bedebah seperti mu hanya membuat dunia yang ku impikan menjadi kotor.."orang itu mengangkat besi nya dan mengarahkan pada perut pria itu. Ia menusukkan cukup dalam pada perut pria tersebut.

Sleb

"Aakk"Mulut pria itu terbuka dan mengeluarkan suara tercekat nya. Tubuh nya menjadi kaku dan mata nya pun melotot.

Darah kental yang segar mulai mengalir ke bawah. Rumput yang terkena air hujan mulai bercampur dengan darah segar itu.

Sleb sleb

Orang tersebut melepaskan besi dan kembali menusuk perut itu dua kali. Membuat tubuh pria itu ambruk dengan mata yang masih melotot.

Dengan tatapan tanpa penyesalan atau ketakutan sedikit pun. Orang tersebut berjongkok melepaskan besi milik nya. Ia menatap wajah pria itu dan menggenggam erat rambut pendek pria tersebut.

Ia berdiri dan berjalan sambil menarik rambut pria tersebut hingga tubuh pria itu ikut terseret. Orang ini berjalan dengan santai, tatapan nya terus menatap lurus depan.

Tangan kanan nya sedikit condong ke belakang menarik pria tersebut seperti barang yang ringan.

Darah mulai mengenai area lain sepanjang jalan yang di lewati. Dia terus berjalan ke tempat yang ia ingin kan.

Srek

Langkah nya terhenti mendengar suara seperti langkah kecil seseorang yang tidak sengaja menginjak sesuatu.

Ia melepaskan cengkraman pada rambut pria yang sudah tewas itu. Kemudian menoleh ke belakang. Seringai tipis terbentuk di bibir nya kala melihat seseorang yang bersembunyi di balik semak-semak. Ia masih bisa melihat ujung baju orang itu.

THEY MUST FEEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang