Chap 19.

1.9K 197 17
                                    

Lisa dan Jennie berdiri saling berhadapan. Jennie sedang memasangkan dasi Lisa. Setelah selesai,Jennie sedikit merapikan dasi itu kemudian menatap Lisa sambil tersenyum.

"Aigoo,kenapa suami ku selalu tampan...?"Jennie menatap Lisa kagum.

Lisa tersenyum kecil. "Itu karena aku seorang Park"

"Kau benar, keturunan Park memang sangat menawan..."

"Aku,jadi ingin secepatnya memiliki anak bersama mu... Anak kita pasti akan sangat cantik atau tampan,dia akan memiliki darah Park..."Jennie tersenyum membayangkan anak-anak nya bersama Lisa di masa depan.

Mendengar hal itu,Lisa hanya diam sambil tersenyum sampul. Memiliki anak?oh tidak,itu tidak akan terjadi di dalam kehidupan nya. Anak hanya akan menjadi penghalang untuk nya.

"Siang nanti,aku akan menemui Seulgi unnie.. Bolehkan?"Jennie menatap Lisa bertanya.

"Kau sudah sembuh..?"Tanya Lisa,ini adalah hari kedua setelah mereka melakukan hubungan intim. Dari kemarin,Jennie memang kesulitan berjalan.

"Masih terasa perih,lain kali jangan terlalu kasar..."Ujar Jennie membuat Lisa tertawa kecil.

"Aku menginginkan nya lagi malam nanti"

"Tidak untuk malam ini,milikku masih terasa perih..."Jennie mengelus pipi Lisa.

"Aku bercanda"Ujar Lisa kemudian berjalan mengambil kaos kaki. Jennie memegang tas Lisa dan memberikan pada suami nya itu.

"Aku tidak bisa mengantarkan mu sampai luar."

Lisa mengangguki ucapan Jennie. Ia mengambil tas kerja milik nya. Kemudian mendekati tubuh sang istri. Lisa sedikit menunduk dan...

Cup

Jennie tersenyum merasakan hangat di keningnya saat di cium oleh Lisa. Kemudian ia memegang pipi Lisa sedikit jinjit dan mengecup sekilas bibir suami nya.

"Semangat kerja sayang."

Lisa mengangguk sambil tersenyum tipis. Ia melangkah keluar kamar. Sebelumnya Jennie telah membuatkan nya bekal karena Jennie tidak sempat memasak. Jadi Lisa hanya membawa bekal roti dan susu.

Melihat kepergian Lisa. Wajah Jennie berubah menjadi datar,ia mengeluarkan ponsel nya dan mulai menghubungi seseorang.

"Pastikan itu berita baik untuk ku"








|

Seulgi berkali-kali menelan ludah kasar berhadapan dengan Jennie yang kini menatap nya datar.

"Katakan sesuatu,aku harus menemui suami ku setelah ini"

Seulgi terdiam dengan bingung. Ia juga sedikit takut mengatakan hal yang ingin ia beritahu pada Jennie. Ia menarik nafas dalam dan menghembuskan.

"Halmoni."

"Mwo?"Jennie bertanya,entah apa akan seulgi katakan.

"Nenek tua itu mengancam ingin memberitahu media tentang perbuatan keluarga mu.."Seulgi menatap was-was.

"Nenek tua?"Jennie menatap bingung Seulgi.

"Ada banyak maid di mansion mu dulu... Mereka semua di liburkan... Hanya ada dua yang tidak... Yaitu Ahjjuma Gyeong yang sekarang masih bekerja dengan mu,tapi satu orang lagi memilih berhenti... Dia adalah seorang nenek sekarang.."

"Dulu dia mengaku tidak melihat apapun... Beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan nya,dia berkata bahwa dia melihat semua itu... Bahkan akan memberitahu pada semua orang..."Jelas Seulgi membuat Jennie mengepalkan tangannya.

THEY MUST FEEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang