Chap 44

1.7K 196 15
                                    

Lisa dan Jennie keluar dari ruangan dokter. Jennie baru saja memeriksa kandungan nya. Lisa sering menemani walau ia sibuk.

"Haa aku tak menyangka sebentar lagi akan mempunyai anak."Ujar Lisa menghirup udara dalam-dalam.

"Apa kau benar-benar senang?"Jennie menghentikan langkahnya dan sedikit mendongak menatap wajah Lisa.

Lisa mengkerutkan dahi nya. "Tentu aku senang,kenapa bertanya lagi?"

"Maksud ku,kau belum siap dengan semua ini tapi karena keadaan kau terpaksa menerima nya."Jennie masih tak enak perihal apa yang ia lakukan. Ia melakukan proses kehamilan tanpa persetujuan dari Lisa. Dan semua itu untuk dirinya sendiri.

"Jika aku menolaknya sekalipun,dia akan tetap ada."Lisa tersenyum. Dalam hati ia memang kesal perihal anak. Karena hal itu, rencananya akan terhambat beberapa tahun kedepan.

Bisa saja Lisa memilih tidak peduli pada anak nya. Ia bisa tetap melanjutkan rencana pembalasan dendamnya tanpa memperdulikan anak nya. Namun Lisa tidak memilih itu. Karena bagaimanapun,anak nya adalah darah daging nya sendiri.

Walau kenyataan yang Lisa benci adalah anak nya terlahir dari keluarga yang sangat-sangat ia benci.

Yang tentu akan menyulitkan Lisa untuk menyayangi anaknya sepenuh hati.

"Maafkan aku"

Melihat mata istrinya yang berkaca-kaca. Lisa segera membawa Jennie ke pelukan nya dan mengelus bahu istrinya.

"Gwenchana,anak bukanlah hal buruk"

"Hanya sebuah penghalang untuk ku"lanjut Lisa membatin. Entah bagaimana perlakuan nya nanti saat sang anak sudah lahir. Lisa bingung untuk itu.

Mereka melanjutkan langkah nya. Namun mereka berdua mendengar samar-samar beberapa perawat yang membicarakan sesuatu.

"Aku tak menyangka tewas nya dokter Nam sungguh mengerikan "

"Benar,ku dengar dia di temukan tewas di ruangannya dengan darah di sekujur tubuh nya"

"Bukankah sebelum nya rumah sakit ini mati lampu? Mungkin itu di sengaja oleh pembunuh supaya tidak terlihat cctv"

"Benar juga. Kasian keluarga nya,pembunuh nya benar-benar tega."

Jennie yang mendengar marga tak asing pun langsung mendekati para perawat itu. Lisa hanya mengikuti nya.

"Dokter Nam? Nam Joo-hyuk?"

Para perawat terkejut dengan kedatangan Jennie. Mereka tau siapa wanita di depan nya. Mereka juga merupakan penggemar Jennie Kim.

"Hey aku bertanya"Jennie berbicara lagi ketika melihat para perawat itu yang hanya terdiam.

"maaf,kami terlalu terkejut"Salah satu dari mereka menjawab.

"Gwenchana,bisa jawab pertanyaan ku tadi?"

"Dokter Nam Joo-hyuk di temukan tewas kemaren sore"

Mendengar hal itu,Jennie terdiam mematung. Wajah nya mulai memucat. Dokter Nam adalah dokter yang sempat menyarankan progam kehamilannya.

Di Jennie juga mengikuti saran dokter itu. Ia dulu mencari dokter kandungan terbaik di luar negeri,di bantu oleh Nam Joo-hyuk.

"Kenapa media tidak ada yang membahas ini?"Lisa bertanya heran. Karena kasus pembunuhan akan selalu ramai di siarkan media.

"Kepala rumah sakit sengaja melakukan ini agar mempermudah penyelidikan dan tidak membuat nama rumah sakit menjadi buruk."Perawat itu menjelaskan dengan sebenar-benarnya.

THEY MUST FEEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang