Di ruang tamu mansion Kim terdengar lebih ramai dari biasa nya. Lisa sudah pulang dari rumah sakit dari dua hari yang lalu.
Dan saat ini, teman-teman Jennie sedang berada di mansion Kim. Sudah cukup lama mereka tidak berkumpul seperti ini.
"Aku benar-benar tidak menyangka kalau kau akan mengakhiri kontrak mu lebih cepat..."Ujar Kim Hyo-yeon yang merupakan seorang idol terkenal. Bahkan grup nya sudah mendunia.
"Aku mengira kau akan berhenti di lima tahun ke depan.."Sahut Cho Miyeon.
Jennie tertawa kecil mendengar penuturan teman-teman nya. Benar juga,jika ia tidak bertemu Lisa. Pasti hingga saat ini ia masih belum menikah,dan pastinya akan melanjutkan karir nya hingga lima tahun kedepan.
"Aku juga tidak menyangka bahwa akan berhenti,kalian tau bagaimana pentingnya karir ku,bagiku pekerjaan ku sudah menjadi salah satu bagian hidup... Terdengar sulit,namun ternyata mudah... Itu karena orang yang aku cintai yang menyuruh ku..."Jennie tersenyum mengingat suami nya.
"Wah Jennie Kim yang anti soal cinta,kini telah tergila-gila pada suami nya..."Im Nayeon meledek.
"Menikah lah jadi kau tau rasanya"Jennie menatap sinis Nayeon.
"Ngomong-ngomong di mana suami mu Jen...?"Joy bertanya sambil melihat sekeliling.
"Dia sedang tidur. Satu minggu yang lalu, seseorang menusuk nya.."Jennie berujar dengan sendu. Ia masih dendam pada orang yang melukai Lisa.
"What! Siapa dia!?"Jiwa penasaran Nayeon pun keluar.
"Tega sekali orang itu,lalu bagaimana keadaan suami mu?"Tanya Miyeon.
"Dia harus di operasi karena luka nya cukup dalam, beruntung nya organ dalam nya tidak terkena."Jelas Jennie,ia sangat berterimakasih pada Tuhan karena masih memberi kesempatan hidup kepada Lisa.
"Apa pelaku nya sudah tertangkap?"Kini giliran Hyo-yeon bertanya.
Jennie menggelengkan kepala nya. "Appa ku masih belum menemukan orang itu"
Teman-teman nya menghela nafas kasar. Tentu ini bukanlah kejadian sepele,ini sudah menyangkut nyawa. Kejadian yang cukup mengerikan.
Di saat semua nya asik berbincang hingga tidak menyadari keberadaan Lisa yang sedang menuruni tangga.
Lisa mengkerutkan keningnya melihat sang istri yang sedang berbincang dengan empat wanita. Lisa akui mereka semua cantik.
"Wah Jen,itu siapa?"Nayeon menatap Lisa kagum. Membuat Jennie langsung menoleh.
Seketika senyum nya terpancar,ia beranjak berdiri dan memegang lengan Lisa untuk duduk. Padahal Lisa sudah lumayan pulih,hanya saja Jennie masih khawatir dengan luka nya.
"Kenalkan dia suami ku,Lalisa Park..."Jennie tersenyum mengenalkan Lisa. Membuat keempat temannya terkejut. Sedangkan Lisa hanya menampilkan senyum sampul nya.
"25 tahun aku hidup,kurasa ini keberuntungan terbesar ku..."Joy masih menatap Lisa dengan kagum.
"Kau benar Joy, keberuntungan besar bagi ku bisa melihat wajah rupawan pewaris Park kedua..."Nayeon menyahut tanpa mengalihkan pandangannya pada Lisa.
Membuat Jennie,Hyo-yeon,dan Miyeon memutar bola mata malas. Kedua temannya itu,memang selalu bertingkah berlebihan.
"Jennie,kau benar-benar beruntung."Nayeon berucap dan hanya di tanggapi tatapan malas dari Jennie.
Tatapan Lisa tertuju pada salah satu wanita yang sejak tadi menarik perhatian nya. Itu karena wanita itu paling pendiam di antara yang lain.
'cantik'

KAMU SEDANG MEMBACA
THEY MUST FEEL
Fanfiction"Membalas atau membiarkan?" Lalisa yang melihat sang Ibu tewas tepat di hadapannya. Lisa bertekad menghancurkan seluruh keluarga Kim beserta keturunannya,tidak akan ia biarkan mereka menikmati hidup dengan tenang. Mereka harus merasakan semua yang t...