Chap:6

2.4K 253 11
                                    

Uhm Ki Joon dan istri nya sibuk mempersiapkan segala nya untuk menyambut kekasih sang anak.

Ia sangat antusias menunggu hari itu tiba. Di mana dia akan menjadi mertua dari pewaris keluarga konglomerat yang kekuasaan nya lebih tinggi dari nya.

Ki Joon sama sekali tidak ingin mengambil keuntungan dari hal ini. Ia hanya merasa bahagia dan tenang karena anak nya mendapat orang yang tepat.

Tentu ia sangat percaya bahwa keturunan Park memiliki sikap dan sifat yang begitu baik. Ia juga pernah mendengar beberapa hal kebaikan tentang mendiang Tuan Park dan istri nya.

Penyambutan yang ia siapkan tidaklah main-main. Ia mendekor mansion dengan mewah dan beberapa maid telah ia siapkan dengan sebaik mungkin.

Makanan yang di sajikan pun sangat spesial. Yang membuat nya adalah Nyonya Kim Ji ah sendiri. Di bantu sedikit oleh beberapa maid.

Sebuah mobil mewah terhenti persis di depan pintu mansion. Para bodyguard langsung berjajar rapi menyambut kedatangan calon keluarga baru atasan mereka.

Pintu kemudi terbuka dan keluarlah Lisa dengan pakaian yang rapi. Penampilan nya hari ini membuat nya berkali-kali lipat lebih menawan.

Hingga pada bodyguard menatap kagum ke arah nya. Mereka juga merasa ini adalah sebuah kehormatan besar bagi mereka karena bisa melihat wajah pewaris Park.

Uhm Ki Joon beserta istri nya tersenyum lebar menghampiri Lisa. Mereka berdua bersama membungkukkan badan.

Lisa tertegun melihat dua orang yang paling ia benci persis di depan nya. Wajah yang tidak berbeda jauh dari beberapa tahun yang lalu. Seketika itu Lisa merasakan dada nya sedikit sesak.

Mata nya memerah dan nafas nya mulai memburu. Ia berusaha menahan gejolak emosi yang siap membeludak.

"Aku akan membunuh mu"

"Persiapkan diri mu"

"Lihatlah baik-baik ibu mu yang lemah ini"

"Tatap ibu mu dengan tatapan kerinduan"

Dor dor

Lisa terkesiap langsung memejamkan mata nya sejenak. Nafas nya tidak beraturan. Kala ia melihat wajah Ki Joon, perbuatan pria itu terbayang di kepala nya.

Setelah merasa sedikit tenang. Lisa tersenyum sampul begitu tipis. Ia membungkukkan badannya.

"Selamat malam Tuan Nyonya"Lisa berucap dengan sedikit keraguan. Ia benar-benar tidak sudi harus berhadapan langsung dengan mereka berdua.

"Malam nak... Silahkan masuk..."Ki Joon tersenyum dan memegang pundak Lisa. Sebenarnya ia merasa gugup harus berhadapan langsung dengan pewaris Park itu.

Lisa mencekal kuat lengan Ki Joon. Membuat pria itu terkejut karena tindakan Lisa yang tiba-tiba,dan lagi Lisa menatap nya dengan tatapan berbeda. Dan mata nya juga memerah.

Lisa menggelengkan kepalanya pelan dan melepaskan cekalan nya. Ia tersadar akan tindakan bodoh nya itu.

"Maaf... Aku benci di sentuh"

Mendengar itu. Ki Joon menatap tak enak pada Lisa,ia benar-benar tidak tau. Ji ah tersenyum kikuk dan sedih menyenggol lengan suaminya. Ia pikir, suaminya benar-benar ceroboh dan sok akrab.

Tapi memang hal itu sudah sewajarnya. Ki Joon pikir itu adalah hal biasa yang di lakukan mertua pada menantu nya agar hubungan mereka semakin akrab dan dekat.

"Mianhe... Saya benar-benar tidak tau.."Ujar Ki Joon menatap tak enak. Lisa hanya tersenyum sampul dan memalingkan wajah nya sebentar.

"Silahkan masuk,Jennie sudah menunggu di dalam..."Ji ah mempersilahkan. Sebenarnya ada satu pertanyaan yang muncul di kepala nya.

THEY MUST FEEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang