Chap 12.

2.2K 229 8
                                    

Kedua mata Wendy terbuka dengan perlahan. Ia menatap sekeliling nya seketika merasa panik dan menggerakkan tubuhnya.

Ia memberontak ketika sadar bahwa tangan beserta kaki nya di ikat kencang.

"Hmmppp!"Wendy berusaha mengeluarkan suara nya walau itu terasa percuma karena mulut nya di lakban.

"Hmmpppp!"

ia berusaha melepaskan ikatan di tangan,namun itu tidak berhasil. Tali nya benar-benar kuat.

Tiba-tiba saja,suatu cahaya muncul dari satu tempat. Wendy segera menatap ke arah sana, terlihat lah Lisa yang menuruni tangga mendekati nya.

"Tidur mu nyenyak?"Lisa tersenyum miring berjongkok menyamakan badannya dengan tubuh Wendy yang terbaring miring.

Srekk

Lisa melepaskan kasar lakba di mulut Wendy hingga Wendy meringis kesakitan karena perih di bibir nya.

"Kenapa kau melakukan ini!! Lepaskan aku brengsekk...!!!"Wendy berteriak marah.

"Bukankah,aku perlu menjawab pertanyaan mu?"Lisa memegang rahang Wendy.

"Niat ku ke sini hanya untuk bertemu dengan Lalisa Park... Bertemu dengan mu adalah ketidaksengajaan,jadi maafkan aku..."Nada bicara Wendy bergetar.

Lisa terkekeh pelan,ia melepaskan cengkraman nya pada rahang Wendy. Kemudian ia menatap Wendy dengan senyuman yang tak pernah pudar.

"Lalisa Park?bukankah nama nya hampir sama dengan ku...?"Di akhir perkataan nya,Lisa tertawa sarkas.

Wendy terdiam, kemudian ia menatap Lisa dengan terkejut dan tidak percaya.

"K-kau,L-lalisa Park."Wendy menatap tak percaya. Kenapa ia baru menyadari hal ini.

"Kau masih sama ternyata,mudah di bodohi..."Lisa berdecih.

"Yaa!! Sialan! Kau menipu Jennie Kim!!!"Teriakan Wendy membuat Lisa berdecih menatap nya malas.

"Lepaskan aku! Biarkan aku menangkap mu! Dan memberitahu semua orang bahwa kau adalah Lalisa Manoban!!..."

"...Ingat Lisa,aku satu-satunya orang yang masih hidup dan tau segala nya tentang mu,termasuk nama asli mu yang bahkan Uhm Ki Joon tidak tau..."

Lisa tersenyum miring,ia memegang kartu identitas yang tergantung di leher Wendy. Ia mulai melihat dan membaca nya hingga sedikit keras.

"Son Wendy,Polisi bagian unit kekerasan kawasan Gangnam-gu"Lisa mengangguk-angguk dan melepaskannya kartu tersebut.

"Kau berhasil... Aku lupa jika sekarang kau telah menjadi polisi...

"...Bukankah seharusnya kau lebih harus memikirkan bagaimana cara mu untuk keluar dari sini sebelum memikirkan penangkapan ku..."

"Bahkan mungkin,sebelum kau menangkap ku dan memberitahu semua orang tentang ku... Jasad mu akan lebih dulu tertimpa tanah di hutan"

Wendy hanya bisa diam sambil berusaha melepaskan ikatan di tangan nya yang sudah sangat memerah.

"Ku mohon lepaskan aku"Wendy tidak ada cara lain selain memohon.

Lisa tersenyum miring. Ia berjalan menuju sebuah meja yang berisikan banyak barang. Ia mengambil sebuah botol obat,Lisa mengeluarkan satu butir obat itu. Tak lupa ia juga mengambil air mineral yang ada di meja itu.

Lisa berjalan mendekati Wendy. Sejenak ia menatap Wendy tanpa berucap apapun.

"Buka mulut mu"

"Tidak! Ku mohon lepaskan aku.."Wendy semakin ketakutan melihat Lisa yang membawa sebutir obat. Ia sendiri tidak tau itu merupakan obat apa.

THEY MUST FEEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang