Chap 21.

1.8K 192 5
                                    

"Lisa-ya,kau mau ikut?"

"Kemana?"Lisa bertanya pada Wendy.

Pagi ini,Wendy datang ke kantor nya. Seperti biasa,polisi itu masih mengeluh perihal kasus itu.

"Menemui cucu korban,dia memotong pergelangan tangannya... Sekarang ada di rumah sakit.."

"Begitukah?"

Wendy mengangguk. Lisa beranjak berdiri dan mengambil blezernya.

"Kajja"










|

Kedua nya telah sampai di rumah sakit. Mereka berdua langsung berjalan memasuki ruangan. Di depan ruangan terdapat beberapa polisi yang menjaga.

"Kembalikan nenek ku!"

"Lepaskan aku!! Aku akan mencari bedebah itu..!!!"

Lisa menelan ludah kasar melihat seorang remaja berusaha sekitar 15 tahun berteriak meronta ingin turun dari blankar.

Terlihat pergelangan tangan gadis itu di perban. Gadis itu berderai air mata,ia yang melihat kedatangan Wendy langsung berteriak kepada nya.

"Kau tidak bisa bertugas dengan baik!! Cari pelaku nya Nona Son..!!!"

"Nenek ku tidak berdosa,aku hanya memiliki nya... Bedebah itu,berani nya membunuh nenek ku..."Gadis itu menangis.

Dengan langkah kecil,Lisa mendekati blankar. Ia menatap datar gadis itu.

"Jika ingin bunuh diri,sayat lebih dalam lagi. Jika perlu,tusuk jantung mu"

Ucapan tajam Lisa membuat Wendy langsung menatap Lisa marah. Ia memegang lengan Lisa cukup kuat.

"Hentikan ucapan mu itu,kau hanya membuat nya semakin terpuruk.."Ujar Wendy yang langsung di tatap datar oleh Lisa.

Namun ucapan Lisa berhasil membuat gadis itu terdiam. Kini hanya isakan yang tersisa.

"Jika kau—"

Sebelum Lisa menyelesaikan ucapannya,Wendy terlebih dahulu menarik tubuh Lisa mundur.

Wendy membawa Lisa keluar ruangan. Hal buruk membawa temannya ke sini. Lisa hanya semakin membuat keadaan anak itu memburuk.

"Aku tau kau bisa melakukan nya,tapi sangat tidak pantas jika kau berucap seperti tadi kepada anak di bawah umur..."

Lisa melepaskan kasar tangan Wendy yang mencengkram krah kemeja nya. Lisa menatap Wendy dengan datar.

Tanpa berucap apapun,Lisa melangkah pergi begitu saja.












|

Lisa memasuki Mansion Park dengan nafas memburu. Ia berjalan dengan langkah lebar menuju sang kakak.

Lisa berjalan memasuki suatu ruangan rahasia milik nya dan Rose. Ia membuka kasar pintu tersebut sehingga Rose yang berada di dalam terkejut.

"Wae Lisa-ya?"

Lisa mendudukkan diri nya di kursi,ia memijat pangkal hidungnya. Dan menghela nafas berkali-kali.

"Semua orang mencari kita"

Ucapan Lisa membuat Rose tersenyum kemudian mendekati sang adik. Ia mengelus bahu Lisa pelan.

THEY MUST FEEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang