Chap 43

1.8K 198 17
                                    

Lisa berada di kamar nya siang ini. Ia sengaja pulang dari kantor di siang hari karena ada sesuatu penting yang harus ia lakukan.

Lisa membuka ponsel nya dan mulai menghubungi seseorang.

"Bagaimana?"

"Saat ini dia sedang meeting,Presdir. Saya akan masuk ke ruangan nya untuk berpura-pura mengantarkan berkas data keuangan bulanan"

"Pastikan sekretaris nya tidak curiga. Jangan sampai gagal. Jika tidak berhasil,maka kesempatan mu untuk di promosikan tidak akan terjadi. "

"Saya akan melakukan yang terbaik, Presdir. "

Lisa tertawa sarkas memasukan ponsel nya ke dalam saku setelah panggilan selesai. Ia bekerja sama dengan manager keuangan di perusahaan milik Uhm Ki Joon.

Lisa tak sabar ingin menyaksikan kehancuran Ki Joon saat perusahaan itu jatuh ke kepada nya.

Lisa melangkah keluar kamar. Ia melihat sekeliling yang terlihat sangat sepi. Siang-siang begini,para maid tentu sedang beristirahat di kamar mereka masing-masing.

Hanya ada bodyguard yang berjaga di luar mansion. Sedangkan Jennie tengah pergi entah kemana,istri nya hanya berkata ingin menemui teman. Lisa mengiyakan tanpa penasaran siapa teman yang akan di temui istrinya.

Ki Joon beserta istri nya juga sedang tidak berada di rumah. Mereka berdua berada di perusahaan masing-masing.

Siang ini,waktu yang pas dan aman untuk Lisa.

Lisa berjalan menuju ruang kerja Ki Joon. Ia kini sudah berada di depan pintu. Lisa membuka pintu itu namun ternyata terkunci.

Kemudian ia mengambil sesuatu di saku jas nya. Lisa tersenyum bangga pada diri nya sendiri sembari menatap kartu kunci pintu ruangan ini.

"Kau memang berbakat dalam segala hal Lalisa."

Ia menempelkan kartu tersebut pada sensor yang berada di dinding dekat pintu. Lisa pun memegang gagang pintu dan mulai membuka. Ia tersenyum setelah pintu berhasil terbuka.

Lisa masuk dan kembali menutup pintu tersebut. Sebelum nya ia memang sudah mencuri kartu ruangan yang berada di mertua nya. Setelah ini selesai. Lisa akan mengembalikan lagi.

"Harus di mulai dari mana?"Ia bertanya pada diri nya sendiri dengan ekspresi bingung sembari menatap sekeliling nya.

Tatapan Lisa tertuju pada komputer. Ia segera mendekati meja kerja Ki Joon dan duduk di kursi kebanggaan mertua nya itu. Lisa dengan santai mulai memegang mouse dan membuka komputer itu.

Masukan sandi

Lisa menggeram kesal ketika terdapat tulisan itu. Ia membuka ponsel nya dan mulai mengetik pesan pada seseorang. Tidak lama, ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk.

"Kajja kita masukan sandi nya."Gumam nya sendiri sembari mulai memasukan sandi yang baru saja ia minta dari orang suruhan nya. Tentu saja orang suruhan nya itu merupakan ahli komputer.

"Bagus" Lisa terlihat senang ketika komputer nya berhasil di buka.

Ia mengkerutkan keningnya. Merasa pusing melihat banyaknya nama-nama data. Ia tidak mungkin memeriksa satu persatu.

Lisa mengeluarkan flashdisk dari saku jas nya dan memasang flashdisk itu pada komputer tersebut. Lisa kembali memegang mouse dan mengirimkan semua isi dari komputer tersebut ke flashdisk nya.

Lisa menghela nafas lega ketika itu berhasil dan sedang di proses. Sambil menunggu semua nya terkirim. Lisa beranjak dari duduk nya dan mulai membuka laci-laci berkas.

THEY MUST FEEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang