Chap 30.

1.9K 197 4
                                    

Pagi hari ini Ki Joon bersama Lee Jong-suk berada di sebuah sekolah. Ini adalah sekolah Lili Manoban dulu.

"Silahkan masuk Tuan.."Seorang wanita paruh baya menyuruh kedua nya masuk.

"Apakah kau adalah wali kelas nya dulu?"Tanya Ki Joon di angguki oleh wanita itu dengan senyuman.

"Guru Do ini yang selalu mengawasi nya,dia pasti banyak mengetahui tentang nya.."Kepala sekolah ikut berbicara.

Ki Joon dan Jong-suk mengangguk mengerti. Mereka langsung menanyakan ke bagian inti.

"Bisa ceritakan bagaimana dia dulu.."Ujar Jong-suk.

"Dahulu hanya dia anak yang jarang berbicara,sangat berbeda dengan teman-teman nya.."Wajah Guru Do terlihat sendu.

"Berbeda?"Jong-suk kembali bertanya.

"Aku tidak tau pasti bagaimana dia. Tapi yang membuat nya terlihat berbeda adalah sikap agresif nya dengan sekitar... Entah itu hewan atau pun teman nya.. "

"Setiap ada yang mengganggu nya sedikit saja,dia langsung membanting barang atau bahkan bisa sampai melukai.. Ku kira itu hal biasa karena dia masih kecil,tapi kemarahan nya tidak seperti anak pada umum nya.."Penjelasan Guru Go membuat kedua nya mengkerutkan kening.

"Bisa sebutkan satu contoh sikap nya"

"Waktu itu kita sedang mengadakan belajar di luar kelas,yaitu di taman belakang... Ada seekor anjing mendatangi nya.. Dia terlihat kesal karena anjing itu terus menggonggong.. Hal mengejutkan terjadi,dia menusuk bagian perut hewan itu.. Kami semua terkejut dan berusaha menghentikan nya."Jawab Guru Do.

"Dia berhenti dan menatap kami dengan datar... Aku baru melihat tatapan seperti itu pada anak seusianya.."

Ki Joon mengeratkan rahang nya. Tidak salah lagi pengganggu keluarga nya akhir-akhir ini merupakan keturunan manoban itu.

"Terimakasih,kami benar-benar membutuhkan informasi penting tentang nya.."Jong-suk kemudian beranjak berdiri begitupun dengan Ki Joon.

"Kalau begitu kami permisi.."



















|

Lisa sudah bersih dan wangi. Ia baru saja mandi, kebetulan ini hari Minggu jadi ia hanya memakai boxer dan kaos biasa.

Lisa berjalan menuruni tangga. Sadari bangun,ia belum bertemu dengan istri nya. Biasanya Jennie sedang memasak.

Senyum Lisa mengembang melihat Jennie yang duduk di ruang makan sambil mengupas buah. Ia segera menghampiri.

"Pagi sayangg"

Cup cup

Lisa mengecup kening dan bibir istri nya. Pagi ini Lisa terlihat segar tidak seperti orang yang baru saja mabuk.

"Hm"Jennie merespon tanpa melihat Lisa,ia terus fokus mengupas buah.

Lisa melihat respon istrinya yang tidak seperti biasanya. Ia pun mengerutkan keningnya heran.

"Ada apa dengan mu sayang?"

"ini Jennie kan istri ku.."Jennie meniru nada bicara Lisa di telepon tadi malam.

Lisa mengkerutkan keningnya berusaha mengerti apa maksud Jennie. Ia menyengir mengingat bahwa semalam ia mabuk.

"Maafkan aku hm,itu hanya bersenang-senang.."

THEY MUST FEEL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang